Menilik UU Kendali Efek Buruk Alkohol Vietnam dengan Layanan Antar Pulang Gratis

Mulai awal 2020, Vietnam menetapkan undang-undang pencegahan dan pengendalian efek berbahaya dari minuman beralkohol.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2020, 10:03 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2020, 10:03 WIB
Ilustrasi bar.
Ilustrasi bar. (iStockphoto)

Liputan6.com, Vietnam - Vietnam secara resmi melarang pengemudi di bawah pengaruh alkohol berkendara mulai Rabu 7 Januari. Larangan itu sebagai bagian dari Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Efek Berbahaya dari Minuman Beralkohol.

Dilansir dari VN Express, Jumat (10/1/2020), baru menginjak enam hari sejak 2020, pihak kepolisian sudah menangani lebih dari 200 kasus pengemudi mabuk di Vietnam.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), 40 persen kecelakaan lalu lintas di Vietnam disebabkan oleh mengkonsumi minuman beralkohol berlebihan. Hal itu merupakan tingkat kecelakaan yang cukup mengkhawatirkan untuk negara yang rata-rata kecelakaan lalu lintasnya menewaskan orang setiap jam.

Selain itu terdapat juga lima undang-undang baru yang mulai berlaku sejak awal 2020, yaitu Undang-Undang tentang Penegakan Hukum Pidana, Hukum tentang Investasi Publik, Hukum tentang Pengelolaan dan Penggunaan Senjata, Bahan Peledak dan Peralatan Tempur, Hukum tentang Produksi Tanaman dan Hukum tentang Peternakan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Terjadi Lebih dari 200 Kasus

Ilustrasi polisi.
Ilustrasi polisi. (iStockphoto)

Terjadi pada Jumat lalu di Bac Ninh Vietnam, pengemudi asal Korea Selatan, Choi Won Uk, ditemukan dengan tingkat alkohol 1,335 mg/l saat mengendarai mobil.

Choi termasuk di antara ratusan pengemudi yang menerima hukuman serupa di hari-hari pertama tahun baru. Choi didenda 20 juta rupiah dan surat izinnya dicabut selama 23 bulan sesuai dengan Undang-Undang tentang Mencegah Efek Berbahaya Alkohol.

Di Hanoi, Vu Quoc Dung (38) didenda sebesar 2,6 juta rupiah, surat izinnya dicabut selama 17 bulan dan sepeda motornya disita selama tujuh hari pada Jumat lalu.

Yang lainnya, Nguyen Duc Hai (47) ditemukan dengan tingkat alkohol cukup tinggi saat mengendarai mobilnya. Dia menghadapi denda antara 17 juta rupiah 23 juta rupiah, dan surat izinnya bisa dicabut selama 22-24 bulan di bawah undang-undang yang baru.

Berdasarkan laporan polisi, banyak dari mereka yang mencoba untuk mencari jalan keluar lain dari situasi tersebut, seperti meminta bantuan atau memberikan alasan terkait keadaan mereka saat mabuk.

Kementerian Keamanan Publik di Vietnam mengatakan bahwa pada Tahun Baru, polisi lalu lintas mengenakan denda pada 668 pengguna jalan yang mabuk dalam empat hari pertama Januari.

Beberapa Bar dan Restoran Ikut Membantu

Ilustrasi taksi.
Ilustrasi taksi. (iStockphoto)

Undang-undang baru memiliki hukuman lebih berat untuk pengemudi mabuk. Hal itu termasuk denda hingga sekitar 23 juta rupiah untuk pengemudi mobil dan 4 juta rupiah untuk pengendara sepeda motor.

Berdasarkan peraturan lama, alkohol dalam jumlah berapa pun merupakan pelanggaran bagi pengemudi mobil. 

Menanggapi undang-undang baru, beberapa restoran dan bar di Vietnam telah menerapkan cara untuk membuat pelanggan mereka tetap minum, yaitu dengan menyediakan layanan antar pulang gratis untuk mencegah kecelakaan akibat mabuk. 

Manajer dari salah satu bar mengatakan bahwa stafnya akan mengantar pelanggan pulang dengan mobil atau sepeda motor. Tak perlu khawatir jika staf sedang sibuk, mereka akan membantu memesankan taksi atau sepeda motor untuk pelanggan.

 53.1185.850

Reporter: Jihan Fairuzzia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya