Liputan6.com, Tehran - Beberapa orang telah ditahan di Iran karena penembakan pesawat penumpang Ukraina secara tidak sengaja dengan rudal, kata pengadilan negara itu.
Juru Bicara Gholamhossein Esmaili mengatakan bahwa penyelidikan atas insiden itu masih terus berlanjut, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Advertisement
Baca Juga
Presiden Hassan Rouhani mengatakan penyelidikan akan diawasi oleh "pengadilan khusus", menurut infomasi yang dilaporkan oleh BBC, Selasa (14/1/2020).
Penerbangan Ukraina International Airlines PS752 jatuh tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada hari Rabu, hingga menewaskan seluruh 176 orang di dalamnya.
Sebagian besar dari korban adalah warga negara Iran dan Kanada.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jatuhnya Pesawat Ukraina Akibat Rudal Iran
Pesawat jet Boeing 737 jatuh di Iran pada Rabu pagi (8/1/2020) waktu setempat. Sebelumnya, penerbangan maskapai Ukraina itu dilaporkan membawa sekitar 180 penumpang dan kru, sejumlah media menyebut jumlahnya 170 orang.
Dilaporkan Bloomberg, pesawat itu jatuh tak lama usai lepas landas akibat kesalahan teknis. Pesawat berangkat dari Tehran menuju Kyiv, Ukraina.
Menurut laporan Al Jazeera, pihak bantuan dari Bulan Sabit Merah di Iran berkata tidak ada peluang menemukan korban selamat di kecelakaan Boeing ini. Gambar yang beredar menunjukan pesawat sudah hancur berkeping-keping.
"Tim investigasi dari departemen penerbangan nasional sudah dikirim ke lokasi setelah kabar kecelakaan diumumkan," ujar juru bicara Organisasi Penerbangan Iran.
Media lokal menyebut pesawat Boeing 737-800 itu jatuh dekat Parand, sebuah daerah pemukiman di barat daya kota Tehran. Pesawat itu milik Ukraine International Airlines.
Pihak Boeing berkata sedang memonitor situasi. Sementara, pemerintah Iran berkata pesawat jatuh akibat kesalahan teknis.
Advertisement