Liputan6.com, Jakarta Sekelompok pria bersenjata dan bertopeng menyergap dan membunuh komandan pasukan keamanan paramiliter Iran pada Rabu 22 Januari 2020. Peristiwa itu terjadi barat daya negara itu.
Mengutip Al Jazeera, Kamis (23/1/2020), korban diketahui merupakan rekan jenderal top Iran yang baru-baru ini terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak Amerika di Baghdad, Irak.
Komandan yang terbunuh, Abdolhossein Mojaddami, mengepalai pasukan Basij, sayap paramiliter Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) yang digunakan untuk keamanan internal dan tugas-tugas lain di Kota Darkhoein.
Advertisement
Dia ditembak di depan rumahnya di Provinsi Khuzestan yang kaya minyak di negara itu, kantor berita resmi IRNA melaporkan.
"Dua pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor - dipersenjatai dengan senapan serbu dan senapan berburu - menyerang Mojaddami," demikian menurut laporan IRNA.
Media Iran lainnya mengatakan wajah-wajah pria bersenjata itu ditutupi dengan topeng saat melepaskan empat tembakan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tengah Dalam Penyelidikan
Kasus ini sedang diselidiki.
Sejauh ini motifnya belum jelas diketahui, tetapi unit Basij telah terlibat dalam bentrokan dengan demonstran di daerah itu pada bulan November. Saat itu banyak pemrotes terluka dan terbunuh.
Amnesty International telah melaporkan bahwa lebih dari 300 orang tewas dalam kerusuhan di seluruh negeri itu, meskipun Iran belum mengumumkan jumlah pasti korban tewas.
Pembunuhan Mojaddami dipandang sebagai pukulan lain bagi IRGC, setelah kematian jenderal top Qasem Soleimani awal bulan ini dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak.
Sosok Mojaddami digambarkan oleh IRNA sebagai rekanan Soleimani, yang merupakan kepala Pasukan Quds, sayap asing IRGC.
Advertisement