Bukan Pakai Masker, Ini Cara Hindari Virus Corona Saat dalam Penerbangan

Seorang Dokter jelaskan tata cara hindari Virus Corona di pesawat.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Feb 2020, 08:01 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 08:01 WIB
Ilustrasi pesawat (iStock)
Ilustrasi pesawat (iStock)

Liputan6.com, Jakarta- Seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap wabah Virus Corona, maskapai United Airlines Holdings Inc hingga Cathay Pacific Airways Ltd dikabarkan telah membatalkan ribuan penerbangan ke China.

Ada beberapa cara untuk menghindari penularan Virus Corona dalam penerbangan. Bukan dengan masker pelindung wajah, cara terbaik untuk menghindari Virus Corona adalah dengan seringnya mencuci tangan.

Bloomberg telah membahas hal ini dalam sebuah wawancara dengan David Powell, yang merupakan seorang dokter dan penasihat medis untuk International Air Transport Association.

Dalam wawancara ini, David Powell membagikan bagian-bagian mana saja dalam penerbangan yang berisiko dan tidak berisiko bila ingin menghindari Virus Corona saat mengikuti penerbangan, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (6/2/2020).   

Saksikan Video Berikut ini:

Jangkauan Virus di Udara

Ilustrasi pesawat
Ilustrasi pesawat (Sumber: iStockphoto)

David Powell mengatakan, bahwa risiko terinfeksi virus serius di pesawat terbang dinilai rendah. Hal itu dikatakan karena masuknya udara ke suatu pesawat modern sangatlah berbeda dari udara yang masuk ke bioskop atau gedung perkantoran.

Udara merupakan kombinasi antara udara segar dan udara resirkulasi, masing-masing setengahnya. Udara resirkulasi tersebut akan melewati filter dari jenis yang sama persis yang kita gunakan di ruang operasi bedah.

Udara yang disediakan juga dapat dijamin 99,97% (atau lebih baik) bebas dari masuknya virus dan partikel lain. Jadi bila penularan terjadi, hal itu dikatakan tidak datang dari udara yang disediakan, melainkan berasal dari orang lain.

Dapatkah Virus Menjangkau Fasilitas Pesawat?

Ilustrasi suasana dalam pesawat.
Ilustrasi suasana dalam pesawat. (dok. StockSnap/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Menurut David Powell, virus tidak dapat bertahan lama di kursi, sandaran tangan, atau benda apapun yang ada di pesawat. Kontak fisik dinilai sebagai faktor yang paling besar bila adanya penularan.

Saat berjabat tangan, contohnya. Dengan menyentuh tangan orang lain, risiko penularan akan lebih besar daripada permukaan kering yang tidak memiliki bahan biologis.

Pentingnya Kebersihan

20151021-Ilustrasi mencuci tangan
Ilustrasi mencuci tangan (iStockphoto)

Kebersihan tangan dinilai sebagai faktor yang cukup besar, karena tangan merupakan sumber dimana virus dapat menyebar secara efisien, menurut David Powell. Daftar teratas dimulai dari rutinnya mencuci tangan, hingga sanitasi tangan, atau keduanya.

Menghindari untuk tidak menyentuh wajah juga dikatakan memiliki pengaruh, terutama untuk menutupi wajah kita dengan tisu atau bahan pembersih wajah lainnya saat kita bersin atau batuk. Memastikan untuk membuang (tisu atau bahan pembersih wajah) setelah penggunaan juga sangatlah penting. 

Tingkat Keefektifan Masker Pelindung Wajah

Virus Corona Mewabah, Pekerja China Sibuk Produksi Pakaian Pelindung dan Masker
Pekerja memproduksi masker di sebuah pabrik di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, China, Senin (27/1/2020). Masker tersebut diproduksi untuk mendukung pasokan bahan medis saat wabah virus corona melanda China. (STR/AFP)

Masker bermanfaat untuk mereka yang sedang kurang sehat untuk melindungi orang lain dari penyakit yang kita bawa. Namun, David Powell menambahkan bahwa penggunaan masker pelindung wajah yang dipakai sepanjang waktu tidaklah efektif.

Penggunaan yang terlalu lama dikatakan akan membuat virus berdatangan, karena dengan lembabnya kulit karena pemakaian yang terlalu lama akan mendorong pertumbuhan virus dan bakteri.

Sarung tangan juga dinilai akan memberikan efek yang lebih buruk. Karena saat kita menggunakan sarung tangan, tangan kita akan mengeluarkan panas dan keringat, yang merupakan lingkungan yang sangat baik bagi mikroba untuk tumbuh.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya