Taiwan Laporkan Kasus Kematian Pertama Akibat Virus Corona COVID-19

Kasus kematian akibat Virus Corona di luar daratan China kembali terjadi. Kali ini seorang pasien di Taiwan meninggal dunia akibat virus tersebut.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Feb 2020, 09:31 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 09:31 WIB
Masyarakat Taiwan menggunakan masker ketika menggunakan transportasi umum MRT sebagai upaya pencegahan Virus Corona.
Masyarakat Taiwan menggunakan masker ketika menggunakan transportasi umum MRT sebagai upaya pencegahan Virus Corona. (Source: AFP)

Liputan6.com, Taipei - Taiwan melaporkan kasus kematian pertamanya akibat Virus Corona (COVID-19) pada hari Minggu 16 Februari 2020, ketika jumlah kematian akibat wabah naik menjadi 1.665 di dalam daratan China.

Seorang pria berusia 61 tahun dari Taiwan tengah, memiliki riwayat penyakit dalam dirinya namun ia tidak mengunjungi kawasan luar negeri sebelum dirawat. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit dan ditangani pada hari Sabtu setelah dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.  

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (17/2/2020), ini adalah kasus kematian kelima yang tercatat di luar China daratan - korban sebelumnya berada di Filipina, Hong Kong, Jepang, dan Prancis.

"Kasus terakhir ini adalah sopir taksi yang tidak berlisensi. Klien utamanya adalah orang-orang yang pernah ke China, Hong Kong dan Makau," kata menteri kesehatan dan kesejahteraan Chen Shih-chung kepada wartawan.

Chen mengatakan pihak berwenang sedang memeriksa daftar klien pengemudi dan riwayat perjalanan mereka, dalam upaya untuk melacak kemungkinan sumber infeksi.

Seorang kerabat laki-laki dari korban yang berusia 50 tahun kemudian dikonfirmasi telah tertular virus itu, tambah Chen, meskipun ia tidak menunjukkan gejala apa pun.

Kasus Virus Corona yang telah dikonfirmasi oleh Taiwan sekarang mencapai 20.

Sebelumnya, Prancis telah melaporkan kematian akibat Virus Corona pertama di luar Asia pada hari Sabtu, yang kemudian semakin memicu kekhawatiran global tentang epidemi tersebut.

Hampir 1.000 warga Taiwan masih menunggu pemulangan di provinsi Hubei, setelah Beijing dan Taipei saling menuduh adanya "manipulasi politik", yang menyebabkan penundaan pemulangan mereka.

Taiwan menerbangkan 247 orang dari ibu kota Hubei, Wuhan, dengan penerbangan China Eastern Airlines milik daratan Tiongkok pada 3 Februari lalu. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya