Liputan6.com, Peshawar - Sebuah ledakan bom pinggir jalan menargetkan sebuah kendaraan polisi di barat laut Pakistan pada Selasa 18 Februari 2020. Menewaskan seorang polisi dan melukai tiga orang lainnya, kata para pejabat.
Polisi saat itu ditugaskan untuk mengawal petugas kesehatan selama kampanye vaksinasi anti-polio di wilayah tersebut.
Baca Juga
Sejauh ini belum ada yang langsung mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman di Kolachi, sebuah kota di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan.
Advertisement
Pakistan secara teratur melakukan gerakan anti-polio. Hal itu digencarkan meski ada serangan dan ancaman Taliban yang mengklaim kampanye tersebut adalah konspirasi Barat untuk mensterilkan anak-anak.
"Pasukan keamanan Pakistan sedang melakukan perburuan untuk para penyerang. Tidak ada pekerja tim vaksin polio yang bepergian dengan polisi pada saat pengeboman," kata pejabat polisi Wahid Khan seperti dikutip dari Time, Selasa (18/2/2020).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diduga Tipu Daya dari Pihak Barat
Serangan pada kampanye tim anti-polio meningkat pada tahun-tahun setelah pengungkapan bahwa kampanye vaksinasi hepatitis palsu digunakan sebagai tipu daya oleh CIA, dalam perburuan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden, yang dibunuh oleh pasukan komando AS pada 2011 di Pakistan.
Serangan terbaru terjadi setelah Pakistan pada hari Senin meluncurkan kampanye vaksinasi nasional tiga hari terhadap penyakit yang melumpuhkan manusia itu.
Pakistan, Afghanistan dan Nigeria adalah satu-satunya tiga negara di dunia di mana polio masih endemik.
Pakistan berharap membuat negara itu bebas polio pada 2018, tetapi gagal memenuhi target karena lonjakan tiba-tiba dalam kasus polio baru. Sejak Januari, 17 kasus polio baru telah dilaporkan di Pakistan.
Advertisement