Donald Trump Akan ke India, Bawa Misi Jual Perlengkapan Militer AS

Donald Trump akan kunjungi India dan jual senjata.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Feb 2020, 17:39 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2020, 17:39 WIB
Sambangi Donald Trump, PM India Bahas Kelompok Militan di Perbatasan
Perdana Menteri India Narendra Modi berpelukan dengan Presiden Donald Trump usai berpidato di Gedung Putih, Washington (26/6). Pertemuan itu membahas kemitraan strategis yang semakin erat antara AS dan India. (AP Photo/Susan Walsh)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan segera berangkat ke India. Kunjungan ini merupakan perjalanan internasional pertama Trump setelah selamat dari upaya pemakzulan.

Dilansir VOA Indonesia, Sabtu (22/2/2020), Trump akan terbang ke India pada hari Minggu waktu AS. Isu dagang akan menjadi topik kedatangan Trump.

“Apakah akan ada pengumuman tentang paket perjanjian dagang tergantung dari apa yang akan dilakukan oleh India,” kata pejabat senior pemerintah pada Jumat kemarin. Namun, pejabat itu memastikan ada sejumlah perjanjian komersial yang besar.

Dalam kunjungan pertama ke India, Donald Trump kemungkinan besar akan mengumumkan penjualan sejumlah helikopter militer dan sistem pertahanan misil yang bernilai miliaran dolar, di tengah keprihatinan adanya perluasan militer China, yang telah mendorong hubungan kerjasama lebih erat antara Amerika dan India.

Namun, para pejabat India heran mengapa Amerika menghentikan perundingan dagang menjelang kunjungan Trump itu dan mengatakan tindakan Amerika yang seringkali tampak nekat tidak akan berhasil dalam hubungannya dengan India yang lebih sabar, yang sekaligus merupakan perekonomian dunia yang nomor lima paling besar di dunia.

Sejumlah pekerja telah dikerahkan menjelang kunjungan Donald Trump ke kota Ahmedabad untuk membangun tembok sepanjang 400 meter guna menutupi kawasan perumahan orang miskin di jalan yang akan dilalui rombongan Trump itu.

Proyek mempercantik kota yang dilakukan secara tergesa-gesa itu juga akan dilengkapi dengan 150.000 pot kembang sepanjang jalan.

Setelah berkunjung ke Ahmedabad dan sebelum menuju ke ibukota New Delhi, presiden Trump dan ibu negara Melania akan mengadakan kunjungan singkat ke istana Taj Mahal di kota Agra.

Kata media India, kota Agra akan ditutup demi keamanan selama kunjungan itu, tapi ada keprihatinan tentang banyaknya monyet yang berkeliaran di pelataran istana megah dari abad ke-17 tadi.

Departemen Kehutanan telah diminta bantuannya supaya monyet-monyet itu tidak berada di Taj Mahal selama kunjungan Donald Trump, kata pakar arkeologi Vasant Kumar Swarnkar, seperti dikutip harian India Today

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

7 Juta Rakyat Akan Sambut Donald Trump Saat Berkunjung ke India

Presiden AS, Donald Trump.
Presiden AS, Donald Trump. (Liputan6/AP)

Kedatangan Trump diharapkan mendapat sambutan jutaan orang, harapan itu disampaikan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Sebanyak tujuh juta orang ditargetkan menyambut Presiden Trump. 

Trump akan berada di kota Ahmedabad di Gujarat untuk menghadiri acara yang disebut “Namaste Trump,” yang berarti “Salam, Trump,” di sebuah stadion kriket.

Saat bertemu media, Donald Trump menghindari untuk menjawab pertanyaan tentang perdagangan dengan India dan mengatakan betapa dia menyukai Modi, dan menambahkan bahwa perdana menteri India itu mengharapkan sekitar 7 juta orang akan menyambutnya di jalur antara bandara dan stadion kriket.

“Stadion itu kini sedang dibangun, tapi itu akan menjadi stadion terbesar di dunia. Jadi itu akan sangat menarik,” kata Trump kepada para wartawan.

Dalam persiapan untuk kunjungan Trump, tembok batu bata sepanjang setengah kilometer telah dibangun dengan tergesa-gesa, dan para kritikus mengatakan tembok itu dibangun untuk menghalangi pandangan daerah kumuh yang dihuni oleh lebih dari 2.000 orang.

Ketegangan perdagangan antara kedua negara telah meningkat sejak pemerintahan Donald Trump mengenakan tarif baja dan aluminium terhadap India.

Amerika Serikat menderita defisit perdagangan dengan India sekitar uSD 25 miliar per tahun, menurut Kantor Perwakilan AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya