Kasus Corona COVID-19 di Rusia Naik Drastis, Jadi Posisi Tertinggi Kelima di Dunia

Kasus Corona COVID-19 di Rusia telah melonjak drastis, melampaui Jerman dan Prancis.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Mei 2020, 10:51 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2020, 05:31 WIB
Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan alat pelindung diri lengkap mengunjungi rumah sakit tempat pasien positif corona dirawat di Kommunarka, Moskow, Selasa (24/3/2020). Putin memberikan apresiasi kepada para dokter dan tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19. (Alexey DRUZHININ/SPUTNIK/AFP)

Liputan6.com, Moskow - Kasus Virus Corona COVID-19 Rusia menyusul angka infeksi yang terjadi di Prancis dan Jerman pada Kamis 7 Mei. Kasus infeksi di Rusia kini telah menjadi angka tertinggi kelima di dunia setelah kenaikan hariannya yang terjadi secara drastis. Bahkan, walikota Moskow mengatakan jumlah sebenarnya tidak ditangkap oleh statistik resmi, di mana kemungkinan akan jauh lebih tinggi.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (8/5/2020), penghitungan resmi melonjak ke 177.160, berarti Rusia sekarang memiliki lebih banyak kasus terdaftar daripada Jerman atau Prancis, karena jumlah kasus baru dari virus corona melonjak 11.231 dalam 24 jam terakhir.

Lebih dari setengah dari semua kasus dan kematian berada di Moskow, pusat penyebaran wabah Rusia. 

Pada hari Kamis, pihaknya melaporkan peningkatan semalam terjadi sebanyak 6.703 kasus baru, sehingga total resminya menjadi 92.676.

Tetapi Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan penelitian menunjukkan jumlah sebenarnya kasus di ibu kota Rusia itu sekitar 300.000, atau lebih dari tiga kali lipat dari angka resmi.

Departemen kesehatan Moskow mengatakan bahwa pengujian stadium akhir untuk Virus Corona baru sering menghasilkan hasil negatif palsu, dan semakin banyak orang Moskow yang tidak menunjukkan gejala atau hanya menderita kasus ringan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Makin Banyak Tes Dilakukan

Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan alat pelindung diri lengkap mengunjungi rumah sakit tempat pasien positif corona dirawat di Kommunarka, Moskow, Selasa (24/3/2020). Putin memberikan apresiasi kepada para dokter dan tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19. (Alexey DRUZHININ/SPUTNIK/AFP)

Sobyanin, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, mengatakan jumlah kasus meningkat tajam karena pihak berwenang telah menggandakan jumlah tes yang mereka lakukan di Moskow. Secara nasional, Rusia mengatakan telah melakukan lebih dari 4,8 juta tes.

"Fakta bahwa kami telah mengidentifikasi begitu banyak orang sakit adalah nilai tambah yang besar, bukan nilai minus," kata Sobyanin kepada media TV pemerintah. Mengidentifikasi orang yang terinfeksi berarti mereka dapat dikarantina dan penyebaran virus melambat, katanya.

Jumlah kematian resmi Rusia, yang masih jauh lebih rendah daripada di banyak negara kemudian menjadi sesuatu yang telah dipertanyakan oleh beberapa kritikus Kremlin. Angka resmi menunjukkan bahwa kasus kematian naik menjadi 1.625 pada hari Kamis setelah 88 orang meninggal semalam.

Meskipun infeksi meningkat, Sobyanin mengatakan ada beberapa tanda yang mungkin bisa membesarkan hati yakni bahwa jumlah orang yang dirawat di rumah sakit di Moskow dalam dua minggu terakhir telah stabil. Lebih banyak orang telah keluar dari rumah sakit pada hari Kamis, katanya.

Sobyanin mengatakan kemudian pada hari Rabu bahwa pembatasan isolasi di ibukota akan diperpanjang hingga 31 Mei. Ia memperingatkan masih terlalu dini untuk membuka kembali fasilitas olahraga, restoran dan teater.

Putin pun mendukung rencana yang diajukan oleh Sobyanin untuk secara bertahap mulai mengangkat beberapa pembatasan kuncian setelah 12 Mei, dam memungkinkan fasilitas industri tertentu untuk mulai bekerja.

Sobyanin kemudian mengatakan bahwa siapa pun yang menggunakan transportasi umum setelah 12 Mei akan perlu memakai masker dan sarung tangan untuk mengimbangi risiko yang datang dengan pelonggaran di sebagian sektor.

Moskow dan wilayah-wilayah Rusia lainnya sedang dalam minggu keenam penutupan. 

Penduduk ibukota telah diperintahkan untuk tinggal di rumah kecuali dalam keadaan tertentu, seperti pergi keluar untuk membeli makanan dan obat-obatan. Mereka harus mendapatkan izin digital untuk bepergian ke mana saja dengan transportasi umum atau pribadi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya