Beredar Video Pelarungan ABK WNI dari Kapal China di Somalia, Ini Kata Kemlu

Dalam video terdengar beberapa orang berbicara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Mei 2020, 05:45 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2020, 15:00 WIB
Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI (kredit: Kemlu.go.id)
Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI (kredit: Kemlu.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Belum selesai kasus terkait pelarungan ABK WNI dan dugaan kekerasan di kapal China Long Xing 629, kembali beredar video baru berisi pelarungan jenazah ABK dari kapal penangkap ikan dan kondisi mereka di atas kapal China lainnya.

Video yang menunjukkan peristiwa tersebut diunggah oleh sebuah akun di laman Facebook Suwarno Cano Swe.

"Detik-detik pelarungan ABK Indonesia yang dibuang di laut Somalia oleh kapal China Luqing Yuan yu 623," tulis akun Facebook Suwarno Cano Swe yang diunggah pada Kamis, 14 Mei 2020.

Dalam video, terdengar beberapa orang berbicara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin.

Belum diketahui secara jelas identitas jenazah yang dilarung maupun rekan-rekan kerja dari tubuh yang dibuang ke laut tersebut.

Informasi sementara menyebutkan para ABK berasal dari Indonesia dan lokasi pelarungan di perairan Somalia. Akun tersebut juga menyebut dugaan kekerasan yang dialami oleh para ABK WNI.

Kata Kemlu RI

Kementerian Luar Negeri RI telah mengetahui adanya video yang beredar di sosial media tersebut. Namun, para pejabat masih melakukan varifikasi dan validasi informasi.

"Kemlu RI telah menghubungi akun sosmed yang pertama kali mengunggah video tersebut. Belum ada informasi lebih detail yg didapatkan," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Joedha Nugraha dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (17/5/2020).

KBRI Beijing China dan KBRI Nairobi juga tengah mencari informasi mengenai kejadian ini kepada otoritas setempat.

Simak video pilihan berikut:

Kasus Sebelumnya: ABK WNI di Kapal China Long Xing 629

Banner Infografis Dugaan Perbudakan ABK WNI di Kapal Long Xing. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Dugaan Perbudakan ABK WNI di Kapal Long Xing. (Liputan6.com/Abdillah)

Diperlakukan seperti budak, bahkan bila ketahuan sakit dan meninggal dunia, jasadnya dilarung ke laut. Nasib itu dialami puluhan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) berbendera China.

Dugaan perbudakan modern itu lebih dulu menjadi sorotan di Korea Selatan, setelah media televisi MBC memberitakannya secara eksklusif, yang kemudian diterjemahkan seorang Youtuber bernama Hansol yang membuat video ini kemudian viral.

Dalam video yang ditunjukkan MBC, terlihat ada seorang ABK yang meninggal di kapal tersebut yang kemudian jasadnya dibuang ke laut. Sebelum jasad yang ada di video tersebut dilarung, ada pula beberapa jasad lainnya yang telah dibuang terlebih dahulu, tepat setelah mereka meninggal dunia.

Menurut informasi dari salah seorang saksi, ada 4 ABK yang telah meninggal dunia selama perjalanan kapal tersebut. 

MBC juga menampilkan adanya surat pernyataan dari para ABK yang menyatakan kesediaan mereka untuk dikremasi bila timbul suatu musibah hingga meninggal di tempat kapal itu bersandar.

Sebuah kesaksian ABK yang juga ditampilkan MBC mengungkap, sistem kerja di kapal tersebut memiliki kondisi yang tidak layak termasuk mengeksploitasi tenaga kerja yang ada. Bahkan menurutnya, ABK yang meninggal tersebut sebelumnya sudah sakit selama satu bulan.

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya