Ini Alasan Donald Trump Kekeh Konsumsi Obat Malaria untuk Cegah Corona COVID-19

Presiden AS Donald Trump bersikeras untuk menggunakan obat malaria hydroxychloroquine untuk mencegah Virus Corona COVID-19, walau belum terbukti keampuhan sepenuhnya secara klinis.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 20 Mei 2020, 12:39 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 12:34 WIB
Obat Malaria Hydroxychloroquine.
Obat Malaria Hydroxychloroquine. (AP / John Locher)

Liputan6.com, Washington - Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan tetap menggunakan hydroxychloroquine untuk menangkal Virus Corona COVID-19, meskipun pejabat kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa pilihan obat tersebut kemungkinan tidak aman. 

Berbicara di Gedung Putih, ia mengatakan kepada wartawan bahwa ia mulai minum obat malaria dan lupus baru-baru ini. Demikian seperti mengutip BBC, Rabu (20/5/2020). 

"Aku meminumnya selama sekitar satu setengah minggu dan aku masih di sini, aku masih di sini," ujarnya.

"Anda akan terkejut melihat berapa banyak orang yang meminumnya, terutama pekerja di garis depan sebelum Anda mengetahuinya. Pekerja garis depan, banyak, banyak yang mengonsumsinya," katanya kepada wartawan. "Aku kebetulan juga meminumnya."

Hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa obat yang biasa digunakan untuk mengobati malaria yakni hydroxychloroquine dapat melawan Virus Corona baru. Bahkan pihak regulator memperingatkan obat tersebut dapat menyebabkan masalah jantung.

Dr Marcos Espinal, direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika - bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) - juga sejak itu menekankan bahwa tidak ada uji klinis yang merekomendasikan penggunaan hydroxychloroquine untuk Virus Corona baru.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Keyakinan Trump

Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)
Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)

Presiden Donald Trump terlihat sangat yakin atas pilihannya menggunakan obat tersebut.

Ketika ditanya apa buktinya tentang manfaat positif dari hydroxychloroquine, Trump berkata: "Ini bukti saya: Saya mendapat banyak telepon kabar positif tentang hal itu."

"Saya telah mendengar banyak cerita bagus [tentang hydroxychloroquine] dan jika itu tidak baik, saya akan memberi tahu Anda dengan benar bahwa saya tidak akan terluka karenanya," tambahnya lagi dengan penuh keyakinan. 

Meskipun beberapa orang di Gedung Putih dinyatakan positif mengidap Virus Corona COVID-19, presiden mengatakan lagi pada hari Senin bahwa ia “tidak menunjukkan gejala apapun" dan sering dites.

Dia menambahkan bahwa dirinya telah minum suplemen zat besi setiap hari dan mengonsumsi azithromycin dosis tunggal, yakni antibiotik yang dimaksudkan untuk mencegah infeksi.

Sementara itu, ketika ditanya apakah dokter Gedung Putih telah merekomendasikan dia mulai mengonsumsi obat yang diperdebatkan ini, Trump mengatakan justru dia sendiri yang memintanya.

Dr Sean Conley, dokter untuk presiden, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan melalui Gedung Putih pada hari Senin bahwa Trump berada dalam "kesehatan yang sangat baik" dan "bebas dari gejala".

Perwira Angkatan Laut AS menambahkan: "Setelah banyak diskusi yang dia dan saya lakukan mengenai bukti untuk dan menentang penggunaan hydroxychloroquine, kami menyimpulkan manfaat potensial dari perawatan melebihi risiko relatifnya."

Belum Terbukti Aman

Hoaks Klorokuin Bisa Menjadi Obat Virus Corona Baru
Viral obat malaria klorokuin bisa digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan Virus Corona baru (Covid19). Simak penelusurannya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) bulan lalu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa hydroxychloroquine "belum terbukti aman dan efektif".

Ini mengutip laporan bahwa obat tersebut dapat menyebabkan masalah jantung yang serius pada pasien COVID-19.

FDA memperingatkan terhadap penggunaan obat di luar rumah sakit, di mana badan tersebut telah memberikan otorisasi sementara untuk penggunaannya dalam beberapa kasus. Uji klinis obat juga sedang dilakukan.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) mengatakan hingga saat ini tidak ada obat atau terapi yang disetujui untuk mencegah atau mengobati COVID-19, yang dipastikan telah menginfeksi lebih dari 1,5 juta orang di AS, menewaskan lebih dari 90.000 pasien.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya