Liputan6.com, Prancis - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pencabutan status lockdown di negaranya. Lockdown yang telah berjalan berbulan-bulan akibat Virus Corona (COVID-19) resmi berakhir pada Senin ini.
Seluruh wilayah Prancis di daratan Eropa akan menjadi zona hijau. Ini berarti kafe dan restoran bisa buka secara penuh dan tidak perlu hanya buka di teras.
Advertisement
Baca Juga
Presiden Macron berkata pencapaian ini adalah kemenangan pertama.
"Pertempuran melawan epidemi belum selesai tetapi saya bahagia dalam meraih kemenangan pertama melawan virus ini," ujar Presiden Macron seperti dikutip France24, Senin (15/6/2020).
Grafik di Our World in Data menunjukan kasus harian baru di Prancis terjadi pada akhir Maret hingga 7.578 kasus dalam sehari. Saat itu, Prancis sudah menerapkan lockdown yang menutup bisnis dan membatasi ketat mobilitas masyarakat.
Kasus lantas mulai melandai, namun fluktuatif. Pada pekan kedua Juni ini, kasus baru hanya di angka 526.
Semua sekolah di Prancis, kecuali SMA, boleh dibuka kembali. Murid-murid mendapat kesempatan kembali bersekolah sebelum liburan musim panas.
Pemilu lokal yang awalnya dijadwalkan pada Maret lalu akan dilaksanakan pada 28 Juni mendatang.
Macron berkata periode pasca-lockdown ini sebagai bab baru dalam sejarah negerinya.
"Segera pada esok hari, kita akan membuka bab baru dalam sejarah," ujar Macron.Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Total Kasus Mencapai 194 Ribu
Total kasus Virus Corona (COVID-19) di Prancis mencapai 194 ribu. Dari jumlah itu, 29 ribu orang meninggal dunia.Â
Pada pembukaan lockdown ini, Prancis mulai mengizinkan keluarga menjenguk di nursing home. Â
Presiden Macron berkata ekonomi negaranya akan menyusut hingga 11 persen tahun ini. Pembukaan lockdown ini diharapkan bisa mempercepat pemulihan ekonomi.Â
Setelah mengalami pandemi, Macron berjanji akan membangun ekonomi yang lebih kuat dan mandiri.Â
"Satu-satunya jawaban adalah membangun model ekonomi baru yang lebih kuat, bekerja dan memproduksi lebih banyak, supaya tidak bergantung ke pihak-pihak lain," ujarnya.
Advertisement