7-7-1865: Eksekusi Mati Pertama Perempuan di Amerika Serikat

Mary Surratt menjadi perempuan pertama yang dihukum mati pemerintah Amerika Serikat. Kejahatannya: konspirasi pembunuhan presiden.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Jan 2023, 08:12 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi hukuman mati atau hukuman gantung
Ilustrasi hukuman mati atau hukuman gantung (iStockphoto)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Pada 6 Juli 1865, Mary Surratt menangis histeris setelah tahu akan menjalani eksekusi mati pada keesokan harinya. Wanita paruh baya itu berulang kali berkata dirinya tidak terlibat dalam pembunuhan Presiden Abraham Lincoln.

"Saya tidak ada campur tangan dalam pembunuhan sang Presiden," ujar Mary Surratt seperti dikutip New York Times sebelum eksekusinya.

Putrinya sempat memohon kepada presiden agar ibunya jangan digantung, sempat pula ada wacana agar hukuman mati diganti penjara seumur hidup. Namun, semua usaha putri Mary Surratt berujung sia-sia dan ia hanya dapat menyampaikan kabar buruk ke ibunya.

Mary Surratt adalah pemilih tempat kos di Washington, D.C. Lokasi itu menjadi tempat konspirasi pembunuhan Presiden Abraham Lincoln pada 15 April 1865.

Situs Britannica mencatat pembunuh Presiden Lincoln, seorang aktor bernama John Wilkes Booth sering bertemu dengan kawanannya di tempat kos Mary Surratt. Wanita itu ditangkap di kediamanannya 15 hari setelah pembunuhan presiden.

Mary Surratt dihukum bersama tiga pelaku lain yang terlibat pembunuhan Lincoln.

Pada 7 Juli 1865, sekitar jam 13.00, keempatnya dibawa ke panggung tempat hukuman gantung di Washington, D.C. Wajah mereka ditutup saat dieksekusi.

Hingga detik-detik akhir Mary Surratt masih memohon agar nyawanya diselamatkan. Mary Surratt menjadi wanita pertama yang dihukum mati dalam sejarah AS.

Hukuman mati bagi Mary Surratt masih menjadi bahan perdebatan. Pasalnya, ia mengaku tidak tahu bahwa kediamannya menjadi tempat rencana pembunuhan, namun ada saksi yang berkata Mary Surratt terlibat dalam menyiapkan senjata.

Saat ini, eksekusi mati sudah dihapus di Washington D.C.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya