Iran Waspada Gelombang Kedua Virus Corona COVID-19 di Musim Dingin

Iran mulai waspada pada gelombang 2 Virus Corona (COVID-19) pada musim dingin mendatang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Jul 2020, 20:13 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 20:13 WIB
Warga Iran terlihat memakai masker sebagai upaya perlindungan dari Virus Corona yang telah menyebar luas di negara tersebut.
Warga Iran terlihat memakai masker sebagai upaya perlindungan dari Virus Corona yang telah menyebar luas di negara tersebut. (AP/ Vahid Salemi)

Liputan6.com, Jakarta - Iran mulai mewaspadai datangnya gelombang kedua dari Virus Corona (COVID-19). Gelombang berikutnya diperkirakan datang pada musim dingin. 

Presiden Hassan Rouhani sejauh ini menghindari lockdown total di Iran. Namun, pemerintah fokus mengedukasi masyarakat agar siap menyambut ancaman gelombang 2. 

"Sebentar lagi kami masuk musim dingin. Musim ini membawa kekhawatiran gelombang 2 COVID-19 dan Kementerian Kesehatan Iran telah memperingatkan kepada masyarakat bahwa sangat mungkin gelombang kedua terjadi pada musim dingin," ucap Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Azad, saat berbincang dengan Liputan6.com secara virtual, Jumat (10/7/2020). 

Saat ini Iran masih berada dalam musim panas. Kekhawatiran gelombang 2 dari pandemi corona dikhawatirkan terjadi ketika suhu mulai mendingin di musim gugur (September) hingga musim salju (Desember). 

Total kasus Virus Corona COVID-19 di Iran ada sekitar 250 ribu, mayoritas sudah sembuh. Masyarakat juga sudah boleh pergi ke tempat seperti kafe dan gym, namun pemakaian masker diwajibkan, bahkan di dalam ruangan. 

Dubes Azad berkata Iran percaya diri dengan kemampuan infrastruktur kesehatan di negaranya. Iran didukung sektor startup dalam melawan Virus Corona COVID-19. Faktor-faktor tersebut membantu Iran melawan pandemi meski sedang kena sanksi dari Amerika Serikat.

"Infrastruktur kesehatan di Iran sangatlah baik. Kami memiliki tenaga kesehatan yang sangat baik dan tersohor di Eropa dan Amerika, maka dari itu kita bisa menekan penyebaran," jelas Dubes Azad. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kondisi Corona di Indonesia per 10 Juli

Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (12/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, hingga hari ini, Jumat (10/7/2020), ada penambahan kasus baru sebanyak 1.611 orang.

"Sehingga total akumulatif pasien positif Corona ada 72.347 orang," ungkap Yurianto melalui konferensi pers virtual di Graha BNPB Jakarta. 

Seiring penambahan kasus positif, jumlah pasien COVID-19 yang sembuh juga terus mengalami penambahan. Per hari ini terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 878 orang.

Maka total kasus sembuh di Indonesia secara akumulatif telah mencapai 33.529 orang.

Sedangkan jumlah pasien COVID-19 yang meninggal pada hari ini telah mencapai 3.469 orang. Angka tersebut setelah terjadi penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 sebanyak 52 orang. 

Data update pasien virus Corona COVID-19 ini tercatat sejak Kamis, 9 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya