Polisi Selidiki Kasus Pembunuhan Misterius 7 Pemuda di Dekat Danau Gatun Panama

Polisi Panama sedang menyelidiki kasus pembunuhan terhadap 7 pemuda yang ditemukan tidak bernyawa di area perhutanan dekat Danau Gatun, Provinsi Colón.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Jul 2020, 12:49 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 12:49 WIB
ilustrasi laut.
ilustrasi air danau. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah tujuh pemuda ditemukan di area perhutanan yang dinamai Espinar dekat Danau Gatun, Provinsi Colón, Panama pada 18 Juli. Polisi kini sedang menyelidiki kasus kematian yang diduga karena pembunuhan itu.

Dikutip dari BBC, Selasa (21/7/2020), berdasarkan tes forensik, semua korban yang tewas memiliki luka tembak di bagian kepala, lapor media setempat.

Para korban, yang di antaranya merupakan 4 perempuan dan tiga pria yang berusia antara 17 dan 22 itu ditemukan di dekat Danau Gatún, yang berjarak 80 km dari utara Kota Panama.

Selain itu, media setempat mengatakan, para korban termasuk sepasang saudara perempuan remaja. 2 dari korban laki-laki adalah seorang mahasiswa, sementara yang lainnya masih sekolah.

Mulanya 7 korban tersebut merupakan bagian dari 13 pemuda yang mengunjungi danau, namun 6 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri ketika dua pria bersenjata menyerang mereka.

Menurut kantor jaksa penuntut umum setempat, salah satu seorang tersangka yang berusia 18 tahun telah ditangkap.

Selain itu, tersangka tersebut juga teridentifikasi dari bekas luka di wajahnya, yang ciri-cirinya didapatkan berdasarkan keterangan para korban yang selamat, menurut penyelidik. 

Tetapi seorang pengacara untuk pria tersangka itu mengatakan, kliennya tidak terkait dengan kasus pembunuhan tersebut dan tidak mengenal para korban. Pada 20 Juli, tersangka telah tiba di pengadilan untuk persidangan soal kasus pembunuhan tersebut.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Kronologi Kejadian

Seorang warga dan tentara Panama memandang ke arah jembatan kayu yang rusak pasca hantaman gempa magnitudo 6.1, Minggu 12 Mei 2019. (AP Photo)
Seorang warga dan tentara Panama memandang ke arah jembatan kayu yang rusak pasca hantaman gempa magnitudo 6.1, Minggu 12 Mei 2019. (AP Photo)

5 jenazah dilaporkan ditemukan di sebuah bunker yang sudah tidak digunakan dan 2 jenazah lainnya ditemukan di lokasi terpisah di hutan.

Saat mendapati anak-anaknya tidak kunjung pulang di malam hari, pihak keluarga korban langsung melaporkan hal tersebut kepada polisi.

Bunker yang merupakan tempat ditemukannya 5 jenazah itu diketahui merupakan peninggalan bersejarah dari tahun 1940-an dan kemudian digunakan oleh militer AS pada masa ketika Komando Selatan AS memiliki pangkalan di Panama.

Padahal, menurut warga setempat, bunker itu umumnya merupakan tempat yang tenang dan aman.

6 korban yang selamat menggambarkan kronologi kejadian saat mereka diserang oleh dua pria bersenjata yang salah satunya bertudung, lalu menangkap tujuh orang teman mereka.

Semua korban yang tewas dilaporkan tinggal di daerah yang sama di Provinsi Colón yaitu Valle Verde. Tersangka yang ditangkap juga berasal dari daerah yang sama.

Sementara beberapa penduduk setempat mengatakan bahwa bunker itu pada sebelumnya digunakan oleh para pedagang untuk menjual narkoba, namun para korban tidak memiliki hubungan yang diketahui dengan narkoba atau geng, menurut para penyelidik.

Sedikit detail tentang penyelidikan telah diungkapkan oleh Jaksa Adolfo Pineda.

Adolfo Pineda menyebutkan insiden tersebut kepada wartawan sebagai "kejadian yang mengejutkan dari semua sudut pandang."

Pada 19 Juli, penyelidik membawa 5 dari 6 korban yang selamat ke lokasi kejadian untuk mencoba dan merekonstruksi apa yang terjadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya