Selain Indonesia, 3 Negara Ini Punya Tim Pemulihan Ekonomi Terdampak COVID-19

Indonesia baru saja mendirikan tim ekonomi untuk melawan Virus Corona (COVID-19). Mana lagi negara yang punya tim serupa?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Jul 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2020, 18:15 WIB
[Fimela] Jokowi
Ulang Tahun Jokowi ke-59 | instagram.com/jokowi

Liputan6.com, Jakarta -  Presiden Joko Widodo membentuk tim pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Virus Corona yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Nama timnya adalah Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Tim ini memadukan faktor ekonomi dan kesehatan. Anggotanya terdiri atas menteri-menteri ekonomi, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. 

"Komite ini dimaksudkan untuk mengintegrasikan kebijakan antara kebijakan kesehatan dengan kebijakan perekonomian yang sering dikatakan Pak Presiden, ini ibarat ada gas ada rem. Dua-duanya harus diselesaikan secara seimbang," kata Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Rabu (22/7/2020).

Sebelumnya, ada tiga negara maju yang turut mendirikan tim ekonomi serupa. Apa saja negaranya dan seperti apa formasinya? 

Berikut 3 negara yang memiliki tim ekonomi untuk meredam dampak Virus Corona.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

1. Singapura

Marina Bay Sands Singapura
Lima hal seru saat liburan ke Marina Bay Sands Singapura/ pixabay by pexels

Singapura merupakan negara yang sangat terkait dengan rantai suplai global. Akibat ada pandemi corona, permintaan ekspor menjadi lesu dan pariwisata juga turun.

Pada kuartal II tahun ini, ekonomi Singapura pun merosot hingga 41,2 persen. 

Mei lalu, pemerintah Singapura sudah membentuk tim ekonomi bernama Emerging Stronger Taskforce (EST) atau Gugus Tugas Bangkit Lebih Kuat. 

Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga Desmond Lee adalah co-chair dari tim ini bersama Tan Chong Meng (CEO PSA International Group).

Anggota tim terdiri atas pemimpin perusahaan berpengaruh global, seperti Piyush Gupta (CEO DBS Group), Gan Seow Kee (Chairman ExxonMobil Asia Pacific), bahkan ada perwakilan Google, yakni Caesar Sengupta (Vice President Payments & Next Billion Users). 

Perwakilan dari industri penerbangan juga ada, yakni Lee Seow Hiang (CEO Changi Airport Group). Dan ada pula dari sektor kesehatan Dr. Loo Choon Yong (Executive Chairman Raffles Medical Group).

 

2. Amerika Serikat

Donald Trump Pakai Masker
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan masker saat mengunjungi Pusat Kesehatan Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, Sabtu (11/7/2020). Donald Trump akhirnya menggunakan masker untuk pertama kalinya di depan umum sejak pandemi COVID-19 melanda negara itu. (ALEX EDELMAN/AFP)

Sejak Februari lalu, Presiden AS Donald Trump sudah mendirikan Gugus Tugas Virus Corona di Gedung Putih. Kelompok itu terdiri atas pakar kesehatan serta menteri-menteri di bidang ekonomi.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin Menteri Pertanian Sonny Perdue, dan Direktur Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow turut bergabung ke gugus tugas itu. 

Di luar itu, Presiden Trump juga membangun grup ekonomi khusus industri bernama Great American Economic Revival Industry Groups (Kelompok Industri Kebangkitan Besar Ekonomi Amerika). 

Ada 18 industri dan perwakilannya yang masuk grup ini, di antara banyak perusahaan yang bergabung adalah Chevron, ExxonMobil, Mastercard, Visa, McDonald’s, Coca-cola, Starbucks, sampai WWE di bidang gulat.

3. Jepang

Menengok Aktivitas Warga Tokyo di Tengah Pandemi
Orang-orang mengenakan masker mencegah penyebaran coronavirus baru berjalan di atas penyeberangan pejalan kaki di Tokyo, Senin, (20/7/2020). Ibukota Jepang hari Senin mengkonfirmasi lebih dari 160 kasus virus corona baru. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Perdana Menteri Shinzo Abe membentuk tim respons corona di bawah payung Dewan Keamanan Nasional. Tim ini fokus pada teknologi dan ekonomi untuk melawan Virus Corona. 

Kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan 5G. 

"Poin penting dari tim ekonomi adalah memikirkan kebijakan-kebijakan industri dari sudut pandang keamanan nasional," ujar PM Abe pada April lalu seperti dikutip Kyodo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya