Liputan6.com, Caracas - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan pemberian sanksi kepada Moron bersaudara karena mendukung rezim Nicola Maduro di Venezuela. Dua pengusaha itu adalah orang dekat dari putra Maduro.
Moron bersaudara yang dimaksud adalah Santiago Jose Moron Hernandez dan Ricardo Jose Moron Hernandez. Mereka dituduh terlibat dalam skema transaksi emas ilegal, serta menjadi panjang tangan keluarga Maduro di dunia bisnis.
Advertisement
Baca Juga
"Amerika Serikat memberi sanksi kepada Santiago Jose Moron Hernandez dan Ricardo Jose Moron Hernandez karena dukungan mereka yang berkelanjutan terhadap korupsi oleh rezim Maduro yang tidak sah," tulis Kementerian Luar Negeri AS di situsnya, seperti dikutip Jumat (24/7/2020).
Kemlu AS menuduh Moron bersaudara tidak peduli terhadap penderitaan rakyat Venezuela.
Sanksi dijalankan oleh Kementerian Keuangan AS yang memblokir properti dan perusahaan milik Moron bersaudara. Perusahaan milik mereka juga dilarang melakukan transaksi di AS berdasarkan aturan Office of Foreign Assets Control (OFAC).
Kemenkeu AS berkata Maduro Guerra (anak Presiden Maduro) memerintahkan Santiago dan Ricardo untuk menjalankan bisnis atas perintahnya. Kedua bersaudara itu menggunakan berbagai perusahaan untuk menjalankan transaksi.
Ini menjadi masalah karena Maduro Guerra sudah kena sanksi AS sejak tahun lalu.
Terkait masalah emas, dua bersaudara itu membantu transaksi penjualan emas Venezuela yang berasal dari Bank Sentral Venezuela.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sanksi Tidak Permanen
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengecam tingkah dua bersaudara itu. Ia juga berkata rezim Maduro sibuk mempertahankan kekuasaan.
"Saat rakyat Venezuela menderita, rezim Maduro yang tidak sah fokus pada usahanya untuk mempertahankan kekuasaannya," ujar Mnuchin.
Ia pun berjanji AS akan terus menarget pihak-pihak yang berusaha memfasilitasi atau mendukung rezim Maduro di Venezuela.
Kementerian Keuangan AS menyebut sanksi ini bukan berarti permanen. Ada potensi pencabutan jika ada perubahan seperti mendukung demokrasi, menolak terlibat dalam pelanggaran HAM, hingga melawan korupsi di Venezuela.
Advertisement