Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia mengumumkan perpanjangan tiga bulan untuk moratorium pembayaran kembali pinjaman bagi mereka yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Virus Corona COVID-19.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (30/7/2020), Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan, setelah diskusi dengan menteri keuangan dan gubernur bank sentral, pemerintah telah sepakat untuk melakukan moratorium pinjaman yang lebih terfokus dan menargetkan bantuan bank untuk kelompok-kelompok yang benar-benar membutuhkan.
Advertisement
Baca Juga
Peminjam perorangan yang kehilangan pekerjaan dan tidak dapat menemukan pekerjaan baru saat ini akan menikmati perpanjangan moratorium yang ditargetkan selama tiga bulan, kata Muhyiddin.
Masa tenggang dapat diperpanjang oleh bank mereka, tergantung pada situasi individu.
Sementara itu, mereka yang masih bekerja tetapi telah mengalami pemotongan gaji bisa mengurangi angsuran bulanan mereka sesuai dengan gaji baru mereka, tergantung pada jenis pinjaman.
"Misalnya, untuk pinjaman rumah atau pribadi, pembayaran bulanan akan dikurangi pada tingkat yang sama dengan pemotongan gaji Anda. Bantuan ini setidaknya selama enam bulan, dan ekstensi dapat diberikan tergantung pada situasi gaji individu," kata Mr Muhyiddin.
PM Malaysia pada Maret lalu mengumumkan moratorium pinjaman enam bulan ketika Malaysia masuk ke masa penguncian atau MCO untuk membantu bisnis dan konsumen mengatasi dampak COVID-19 terhadap perekonomian.
Beberapa kalangan seperti asosiasi perdagangan dan anggota oposisi parlemen telah menyerukan moratorium diperpanjang, karena Malaysia membuka kembali ekonominya dalam fase MCO bersyarat dan pemulihan berikutnya.
Bantuan terbaru ini diharapkan bermanfaat bagi tiga juta individu dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Simak video pilihan berikut:
Komitmen Bank Malaysia
PM Malaysia juga menambahkan, jika lebih banyak membutuhkan bantuan, bank telah memberikan komitmen mereka untuk mempertimbangkan bantuan yang tepat.
Selain itu, perdana menteri mengatakan bahwa bank telah berkomitmen untuk membantu semua peminjam individu dan UKM yang telah terkena dampak COVID-19.
"Bergantung pada situasi peminjam, bantuan yang ditawarkan termasuk hanya membayar bunga untuk periode tertentu, atau memperpanjang keseluruhan periode pinjaman untuk mengurangi angsuran bulanan, atau menawarkan bentuk bantuan lainnya sampai peminjam kembali ke pijakan keuangan yang lebih stabil," kata Pak Muhyiddin.
Pada Senin kemarin, Menteri Keuangan Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz telah memberi tahu parlemen bahwa sistem perbankan negara itu diperkirakan mengalami kerugian hingga RM1,06 miliar (US$ 249,5 juta) untuk setiap bulan perpanjangan moratorium.
Dalam periode moratorium saat ini, menteri menyatakan bahwa total kerugian diperkirakan mencapai RM 6,4 miliar.
Dalam pidatonya Muhyiddin mengatakan jumlah peminjam individu yang telah memilih untuk terus membayar angsuran bulanan mereka telah meningkat dari 331.000 pada bulan April menjadi 601.000 pada bulan Juli.
Advertisement