Korea Selatan Temukan 3 Mutasi Baru Virus Corona COVID-19

Ilmuwan Korea Selatan menemukan tiga mutasi COVID-19 dari kasus impor.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Agu 2020, 20:25 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 20:25 WIB
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Liputan6.com, Seoul - Otoritas kesehatan Korea Selatan menemukan tiga mutasi Virus Corona COVID-19. Tiga mutasi itu berasal dari kasus impor.

Dilaporkan Yonhap, Selasa (11/8/2020), tiga genome sequence yang baru itu berasal dari Uzbekistan dan dua lagi berasal dari Pakistan.

Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC) menyebut mutasi itu berbeda dari 78.810 genome sequence yang terdaftar di database virus GISAID yang dikelola WHO.

KCDC menemukan mutasi itu setelah menganalisis 776 pasien COVID-19. Sebanyak 597 adalah pasien lokal dan 179 impor.

Virus Corona diklasifikasi menjadi tujuh strain seperti S, V L, dan GH, berdasarkan amino acid pada database GISAID. Sebanyak 437 infeksi lokal di Korsel merupakan clade GH.

Jenis Virus Corona yang paling umum selanjutnya di Korea Selatan adalah clade V. Selanjutnya ada 32 orang yang kena clade S, dan delapan kasus GR.

Sementara, dari 179 kasus impor yang diperiksa, 56 persen merupakan clade GR, kemudian diikuti GH clade, dan terakhir clade G.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, kasus COVID-19 di Korea Selatan mencapai 14.660 kasus. Sebanya 305 orang meninggal dunia dan 13.720 sembuh.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Selandia Baru Langsung Lockdown Usai Ada Keluarga Positif COVID-19

Selandia Baru
Pelanggan menikmati makan siang di bawah sinar matahari di Pasar Riverside di Christchurch, Selandia Baru pada Minggu (9/8/2020). Selandia Baru pada Minggu kemarin telah berhasil melewati 100 hari tanpa merekam kasus Virus Corona COVID-19 yang ditularkan secara lokal. (AP Photo/Mark Baker)

Selandia Baru mengumumkan empat kasus baru Virus Corona (COVID-19). Kasus berasal dari keluarga di Auckland. 

Ini adalah pertama kali ada kasus baru di Selandia Baru usai 102 hari tidak ada laporan kasus baru.  

AP News melaporkan, Senin (11/8/2020), bahwa pemerintah Selandia Baru menaikkan kembali level siaga di negara mereka menjadi level 2. Khusus Auckland, level siaganya menjadi level 3.  

Level 3 di Auckland berarti kegiatan masyarakat kembali dibatasi demi mencegah penyebaran COVID-19. Bisnis-bisnis pun kembali harus tutup. 

NZ Herald menyebut level 3 ini hanya berlangsung hingga Jumat saja. 

Data Johns Hopkins University menyebut ada 20 juta total kasus COVID-19 di dunia. Kasus di Selandia Baru sudah di atas 1.500 dan 22 orang meninggal dunia.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya