Ujaran Kebencian Picu Facebook Blokir Akun Legislator Partai Berkuasa India

Facebook memblokir akun legislator India, tengah kontroversi yang berkembang di negara itu mengenai bagaimana perusahaan media sosial tersebut mengatur konten politiknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2020, 12:01 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2020, 12:01 WIB
Ilustrasi Facebook
Facebook (JUSTIN SULLIVAN / AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Gara-gara dianggap menulis ujaran kebencian di Facebook, raksasa media sosial itu pada Kamis 3 September 2020 memblokir akun anggota parlemen lokal partai berkuasa India Partai Bharatiya Janata (BJP), T. Raja Singh.

Ia berasal dari Negara Bagian Telangana, India selatan.

Langkah itu diambil di tengah kontroversi yang berkembang di India, mengenai bagaimana perusahaan media sosial tersebut mengatur konten politiknya.

"Kami telah memblokir akses Raja Singh ke Facebook karena melanggar kebijakan kami yang melarang keberadaan pihak-pihak yang mendorong atau terlibat dalam kekerasan dan kebencian di platform kami. Proses evaluasi pelanggar potensial sangat ekstensif dan itulah yang menjadi dasar keputusan Facebook untuk memblokir akunnya," seperti dikutip media setempat dari pernyataan Facebook seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (4/9/2020).

Bulan lalu, sebuah pemberitaan di media asing Wall Street Journal (WSJ) menuduh kebijakan konten Facebook mendukung BJP di India. Laporan tersebut menuding Facebook mengabaikan unggahan yang berisi ujaran kebencian oleh Singh.

Usai muncul laporan itu, partai Kongres yang menjadi oposisi dan BJP saling menyerang terkait dugaan bias Facebook.

Pada Rabu 2 September, sebuah panel parlemen memanggil perwakilan Facebook untuk membahas masalah dugaan penyalahgunaan platform media sosial itu.

Saksikan Juga Video Ini:

Facebook Dituding Mendukung Oposisi India

Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Sebelumnya, Menteri Teknologi Informasi Federal India Ravi Shankar Prasad menulis pesan kepada orang nomor satu di Facebook, Mark Zuckerberg, menuduh karyawan platform media sosial itu mendukung orang-orang dari pihak yang memiliki tendensi kalah pemilu secara berturut-turut, serta "melecehkan" perdana menteri dan para menteri kabinet senior.

Dalam pertemuan panel pada hari Rabu, anggota parlemen dari BJP maupun Kongres mempertanyakan Facebook atas kecondongannya kepada pihak tertentu, demikian menurut sejumlah pemberitaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya