Tokoh Oposisi Belarusia Diculik Kelompok Bertopeng, Jerman Desak Klarifikasi Segera

Jerman mendesak pemerintah Belarusia untuk segera memberi kejelasan mengenai hilangnya tokoh oposisi Belarusia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Sep 2020, 09:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2020, 09:30 WIB
FOTO: Puluhan Ribu Demonstran Tuntut Presiden Belarusia Mundur
Seorang wanita berlutut di depan barisan polisi antihuru-hara saat mereka memblokir demonstrasi pendukung oposisi Belarusia di Minsk, Belarusia, Minggu (30/8/2020). Puluhan ribu demonstran berkumpul untuk menuntut agar Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengundurkan diri. (AP Photo)

Liputan6.com, Minsk - Jerman tengah menuntut "kejelasan" tentang keberadaan seorang tokoh senior oposisi Belarusia yang menurut sekutunya diculik dari jalanan. Sejumlah media menyebut pelakunya sekelompok orang bertopeng.

Aksi ini terjadi setelah ratusan orang ditangkap pada protes akhir pekan.

Dewan Koordinasi oposisi mengatakan salah satu anggotanya yang terkenal, Maria Kolesnikova telah "diculik oleh orang tak dikenal di Minsk tengah" bersama dengan seorang juru bicara dan sekretaris eksekutif. Demikian seperti melansir Channel News Asia, Selasa (8/9/2020).

Mereka menuduh rezim Presiden Belarusia Alexander Lukashenko "secara terbuka menggunakan metode teror."

Menyuarakan keprihatinan atas nasib Kolesnikova, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menuntut "kejelasan tentang keberadaan dan pembebasan semua tahanan politik di Belarus."

"Penangkapan dan penindasan yang berkelanjutan, termasuk dan khususnya terhadap anggota Dewan Koordinasi, tidak dapat diterima," menteri Jerman, yang negaranya memegang jabatan presiden UE, mengatakan kepada harian Bild dalam sebuah wawancara.

Dewan Koordinasi dibentuk untuk memastikan transfer kekuasaan secara damai setelah saingan utama Lukashenko Svetlana Tikhanovskaya menolak klaimnya untuk memenangkan pemilihan presiden 9 Agustus dengan 80 persen suara.

Tikhanovskaya meninggalkan negara itu di bawah tekanan dari pihak berwenang dan diberikan perlindungan di Lithuania anggota Uni Eropa.

Sanksi Uni Eropa

FOTO: Puluhan Ribu Demonstran Tuntut Presiden Belarusia Mundur
Pendukung oposisi Belarusia berunjuk rasa di Minsk, Belarusia, Minggu (30/8/2020). Puluhan ribu demonstran berkumpul untuk menuntut agar Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengundurkan diri. (AP Photo)

Seorang juru bicara Komisi Eropa, Peter Stano, mengatakan cabang eksekutif UE sedang mencoba untuk mengetahui apa yang terjadi dan mengutuk tindakan otoritas Belarusia sebagai tindakan yang "tidak dapat diterima".

Dia mengatakan Uni Eropa berharap untuk menjatuhkan sanksi "segera" setelah menyusun daftar individu yang bertanggung jawab atas kekerasan polisi terhadap pengunjuk rasa dan pemilihan yang curang.

Pemilu yang disengketakan telah memicu demonstrasi, yang telah menyaksikan puluhan ribu orang turun ke jalan di negara bekas Soviet berpenduduk 9,5 juta di perbatasan barat Rusia, dalam tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap 26 tahun kekuasaan Lukashenko.

Seorang jurnalis AFP mengatakan kerumunan demonstran yang mengibarkan bendera merah-putih oposisi pada hari Minggu kemarin tampak lebih besar dari pada hari sebelumnya, ketika lebih dari 100.000 orang berunjuk rasa di jalan-jalan Minsk.

Tetapi polisi juga tampaknya meningkatkan kampanye untuk menghentikan demonstrasi, mengerahkan pasukan, meriam air, dan kendaraan lapis baja.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya