Liputan6.com, Jakarta - Hubungan panas antara Turki dan Prancis kian meningkat. Bahkan, Presiden Erdogan menyebut bahwa Presiden Macron tidak becus dalam jabatannya sebagai pemimpin Prancis tersebut. Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Sabtu (19/9/2020).
Advertisement
Berita populer selanjutnya mengenai batalnya rencana kota New York untuk menggelar kembali interaksi sekolah tatap muka, bukan lagi secara daring. Namun, rupayanya rencana tersebut mesti diurungkan kembali oleh pemerintah setempat akibat lonjakan kasus Virus Corona COVID-19.
Masih berkaitan dengan Virus Corona COVID-19, sebuah acara pernikahan di AS ternyata menjadi klaster baru penyebaran Virus Corona COVID-19. Usai acara tersebut, 177 orang terinfeksi dan 7 lainnya pun meninggal akibat penyakit tersebut.
Baca berita paling paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Sabtu (19/9/2020):
Simak video pilihan berikut:
1. Tensi Tinggi Presiden Turki-Prancis, Erdogan Sebut Macron Tak Becus Menjabat
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada 17 September menyebutkan bahwa Prancis dipimpin oleh seorang presiden yang "tidak becus".
Sebutan itu diucapkan oleh Erdogan di tengah perseteruan pribadinya dalam beberapa bulan terakhir dengan Presiden Emmanuel Macron, yang terkait mulai dari konflik Libya dan sebagian Timur Tengah, hingga sengketa maritim antara Turki dengan Yunani.
Berita selengkapnya di sini...
Advertisement
2. New York City Batal Sekolah Tatap Muka Akibat Khawatir COVID-19
New York City akhirnya membatalkan rencana sekolah tatap muka. Ini terjadi karena pihak murid dan guru sama-sama khawatir tentang COVID-19.
Dilansir VOA Indonesia, Jumat (18/9/2020), pembelajaran tatap muka untuk semua anak sekolah, satu hingga tiga kali seminggu, seharusnya dimulai Senin 14 September setelah ditunda sejak 10 September.
3. 177 Orang Terinfeksi COVID-19 dan 7 Meninggal Usai Hadiri Acara Pernikahan di AS
Sebuah acara pernikahan di pinggiran Maine, AS telah menjadi lokasi penularan Virus Corona COVID-19 dan menjadikannya peristiwa "Superspreader".
Dilaporkan AFP, Jumat (18/9/2020), setidaknya 7 orang telah meninggal dunia akibat COVID-19 dan 177 orang lainnya terinfeksi yang terkait dengan acara tersebut.Â
Simak berita selengkapnya...
Advertisement