Update 22 September: Kasus COVID-19 Dunia Tembus 31,2 Juta, Infeksi di India Kian Parah

Kasus infeksi Virus Corona COVID-19 di India terus meroket dan jumlahnya terus mendekat total infeksi di Amerika Serikat.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Sep 2020, 09:50 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2020, 09:43 WIB
Penampakan Grafiti Virus Corona untuk Tingkatkan Kesadaran Masyarakat India
Petugas kepolisian India berdiri disamping grafiti yang mengilustrasikan virus corona di Bangalore (3/4/2020). Grafiti tersebut dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mematuhi lockdown yang diberlakukan pemerintah India sebagai langkah pencegahan COVID-19. (Xinhua/Stringer)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Virus Corona (COVID-19) di dunia telah mencapai 31,2 juta. Sebanyak 963 ribu pasien meninggal dunia dan 21,3 juta di antaranya dilaporkan sembuh.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Selasa (22/9/2020), lima negara dengan kasus tertinggi adalah Amerika Serikat (6,8 juta kasus), India (5,4 juta), Brasil (4,5 juta), Rusia (1,1 juta), dan Peru (768 ribu).

Kasus di India tampak semakin parah dengan total 5,4 juta kasus. Jumlah kasus COVID-19 di India adalah yang tertinggi di Asia.

Ada 4,3 juta orang dilaporkan sembuh dari COVID-19 di Indonesia. Akan tetapi, korban meninggal sudah mencapai 87 ribu orang.

Media India, Hindustan Times, melaporkan bahwa daerah Delhi terdampak parah. Tingkat kematian (case fatality rate) di daerah itu mencapai 2 persen, lebih tinggi dari tingkat nasional yakni 1,6 persen.

Kasus di China masih stabil dengan 90 ribu infeksi. Sementara, Filipina mencatat kenaikan kasus hingga 290 ribu.

Beberapa negara yang cukup berhasil menahan penyebaran COVID-19 yakni Norwegia (13 ribu kasus), Selandia Baru (1.815), Finlandia (9.046), dan Islandia (2.377).

Swedia yang dianggap menerapkan "herd immunity" mencatat 88 ribu kasus COVID-19.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kasus Positif COVID-19 dari Transmisi Lokal di NTT Makin Mengkhawatirkan

Klaster Gowa
Foto : Warga Kabupaten Sikka, NTT yang sempat mengikuti kegiatan keagamaan di Gowa, Sulawesi Selatan saat menjalani rapid test oleh gugus tugas Covid-19 Kabupaten Sikka (Liputan6.com/Dion)

Sementara itu, di Indonesia, Kasus positif COVID-19 dari transmisi lokal di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meningkat. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Meserasi Ataupah. 

"Kasus baru positif di sejumlah daerah di NTT dalam dua pekan terakhir banyak didominasi transmisi lokal. Kasus transmisi lokal memiliki kontribusi yang besar dalam peningkatan kasus positif COVID-19 di NTT," katanya, Senin kemarin 21 September 2020. 

Kadinkes mengatakan, hal itu terkait penanganan kasus positif COVID-19 di NTT yang terus meningkat, di mana hingga kini sudah mencapai sebanyak 321 kasus.

Ia mengatakan, berdasarkan penelusuran (tracing) yang dilakukan tim penyelidik epidemologi di NTT, banyak kasus positif COVID-19 dari transmisi lokal yang pernah kontak dekat dengan pasien positif lain.

"Dalam kasus baru positif COVID-19 pada 19 September 2020 di NTT diketahui enam orang terkonfirmasi positif COVID-19, semuanya dari transmisi lokal," katanya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang itu mengatakan masyarakat NTT perlu lebih waspada terhadap munculnya kasus klaster transmisi lokal dengan mentaati protokol kesehatan.

Karena itu, katanya, masyarakat NTT perlu menghindari adanya kerumunan dan memakai masker guna mencegah penyebaran COVID-19.

Infografis COVID-19

Infografis Tenggat 2 Pekan Turunkan Kasus Harian Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tenggat 2 Pekan Turunkan Kasus Harian Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya