Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan Eropa menaruh harapan pada tes Corona COVID-19 pra-penerbangan yang memberikan hasil secepat tes kehamilan.
Hal ini harapkan bisa membantu memulihkan kepercayaan penumpang dalam terbang di ruang terbatas dengan pesawat secara bersama, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (24/9/2020).
Lufthansa Jerman sedang dalam pembicaraan dengan pembuat obat Swiss Roche mengenai penerapan apa yang disebut tes antigen.
Advertisement
Baca Juga
Operator Italia, Alitalia, mengatakan kepada Reuters bahwa mulai Rabu, 23 September akan menambah dua penerbangan dari Milan ke Roma, ke dua yang sudah ditawarkan dari Roma ke Milan, khusus untuk penumpang dengan tes negatif Corona COVID-19.
Tes dilakukan oleh otoritas kesehatan di bandara dan termasuk dalam harga tiket. Jika terbukti populer dan aman, penerbangan yang diuji antigen ini akan diperluas ke lebih banyak rute domestik, dan kemudian internasional, kata maskapai itu.
Tidak seperti tes molekuler berbasis laboratorium yang telah menjadi bahan utama otoritas kesehatan dalam pandemi, tes antigen tidak memerlukan mesin untuk memprosesnya.
Sama seperti tes kehamilan, mereka dapat membuahkan hasil dalam waktu sekitar 15 menit. Namun tes tersebut membutuhkan usap hidung yang tidak nyaman dan tidak seakurat tes molekuler, atau PCR.
Mereka umumnya menghasilkan lebih banyak "negatif palsu" yang bisa berarti orang sakit bisa lolos dan mendapat celah masuk ke pesawat.
Maskapai mendesak pemerintah untuk merangkul alternatif untuk menutupi pembatasan perjalanan di tengah kebangkitan kasus Corona COVID-19 di Eropa.
Tes antigen cepat yang dapat dilakukan oleh staf non-medis diharapkan akan tersedia dalam beberapa minggu mendatang dengan harga masing-masing hanya US$ 7, kepala badan industri Asosiasi Transportasi Udara Internasional mengatakan.
Simak video pilihan berikut:
Penerbangan Khusus Penumpang Negatif Corona COVID-19
Terlepas dari kekurangan tes antigen semacam itu, operator berharap mereka bisa memberi keseimbangan dalam meyakinkan orang untuk terbang.
"Itu untuk memberi kepercayaan, pada titik waktu tertentu, bahwa hasilnya positif atau negatif," kata Christian Paulus, manajer penelitian dan pengembangan Roche.
"PCR tetap menjadi standar. Oleh karena itu jika ada pertanyaan terbuka, atau jika tampilan klinis dari orang yang memiliki hasil tes negatif, jika orang tersebut memiliki gejala seperti demam, maka Anda pasti akan melakukan tes konfirmasi."
Alitalia meluncurkan program "COVID Tested Flights" dari Roma ke Milan minggu lalu, dan akan mengembangkannya. Hanya penumpang dengan hasil COVID-19 negatif yang dapat naik.
"Sejauh ini tidak ada penumpang positif yang ditemukan," kata juru bicara Alitalia, seraya menambahkan bahwa banyak yang memilih untuk melakukan tes antigen maskapai pada malam sebelum penerbangan. Wisatawan dapat mengakses fasilitas pengujian bandara melalui jalur pilihan pada tiket mereka.
Advertisement