Jaringan Kondom Bekas Vietnam Terbongkar, Pemilik Gudang Tak Tahu Asal Suplai Barang

Kepolisian Vietnam membongkar jaringan penjual kondom bekas yang menjualnya kembali.

diperbarui 26 Sep 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2020, 07:00 WIB
Kondom
Ilustrasi Foto Alat Kontrasepsi Kondom (iStockphoto)

Jakarta - Polisi di Vietnam menyita sekitar 345.000 kondom bekas yang telah dibersihkan dan dijual kembali sebagai kondom baru.

Rekaman yang disiarkan oleh Vietnam Television (VTV) milik pemerintah setempat memperlihatkan lusinan tas besar berisi alat kontrasepsi bekas yang tersebar di lantai sebuah gudang di provinsi selatan Binh Duong, dekat Kota Ho Chi Minh.

Mengutip ABC Indonesia, Jumat (25/9/2020), polisi mengatakan tas itu memiliki berat lebih dari 360 kilogram, yang menurut VTV setara dengan 345.000 kondom.

Pemilik gudang mengatakan mereka telah menerima "pasokan bulanan kondom bekas dari orang yang tidak dikenal", seperti yang dilaporkan surat kabar Tuoi Tre.

Seorang perempuan berusia 34 tahun yang ditahan selama penggerebekan, mengatakan kepada polisi, jika kondom-kondom bekas pertama kali direbus dalam air, kemudian dikeringkan dan dibentuk kembali pada batang kayu sebelum dikemas ulang dan dijual kembali.

VTV mengatakan tidak jelas berapa banyak kondom daur ulang yang telah terjual.

Saksikan Juga Video Ini:

Dibayar Murah

Kondom
Ilustrasi Foto Alat Kontrasepsi Kondom (iStockphoto)

Perempuan yang ditahan tersebut mengaku dia menerima sekitar Rp 2.500 untuk setiap kilogram kondom daur ulang yang ia produksi.

Baik dirinya maupun pemilik gudang tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Polisi Vietnam mengatakan mereka akan memeriksa pabrik tersebut dan mereka juga telah mendapat laporan dari penduduk setempat.

Polisi juga mengumumkan akan menyelidiki dan melacak orang lain yang terlibat dalam operasi tersebut.

Surat kabar milik pemerintah, Tuoi Tre, mengutip seorang pejabat kesehatan yang mengatakan kondom daur ulang menimbulkan risiko kesehatan yang ekstrem bagi penggunanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya