Liputan6.com, Jakarta- Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendesak Yunani dan Turki, untuk memulai kembali perundingan sesegera mungkin.
Perundingan itu diminta untuk menyelesaikan sengketa maritim yang semakin meningkat di Laut Tengah.
Sebelumnya, sekutu-sekutu NATO tersebut telah sepakat untuk mengkaji kemungkinan menggelar perundingan tentang daerah di bagian timur Laut Tengah di mana pada bulan lalu kapal-kapal perang mereka sempat berhadapan, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (30/9/2020).
Advertisement
Turki diketahui mengirim kapal penelitian dan beberapa kapal perang, dengan tujuan mengeksplorasi daerah yang berpotensi menjadi lokasi pengeboran minyak dan gas di kawasan yang diklaim Yunani sebagai wilayahnya.
Sementara itu, Yunani juga mengklaim memiliki hak ekonomi atas wilayah tersebut.
Yunani juga menanggapi kedatangan kapal-kapal Turki itu dengan menyebutkan dapat memicu konflik lebih jauh.
Dengan tanggapan dari Yunani, Turki kemudian menarik mundur kapal-kapalnya. Negara tersebut menyatakan langkah itu akan melancarkan cara untuk melangsungkan lebih banyak perundingan sebelum konferensi tingkat tinggi (KTT) Uni Eropa pada 1 Oktober mendatang.
Saksikan Video Berikut Ini:
Perundingan Diharapkan Berlangsung Serius
Sementara pandangan terkait sengketa wilayah itu juga akan disampaikan oleh anggota-anggota Uni Eropa, sekaligus membahas kemungkinan sanksi terhadap Turki yang telah dituntut Siprus, Yunani dan Prancis.
Setelah menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Pulau Kreta, Menlu Pompeo mengatakan, "Kami berharap perundingan ini akan berlangsung secara serius".
"Kami mendorong kedua negara untuk segera memulai kembali pembicaran tentang isu-isu ini," lanjut Pompeo.
Berharap menemukan cadangan gas dan minyak baru, negara-negara di kawasan timur Laut Tengah telah kembali menyampaikan klaim atas wilayah maritim.
Namun proses pencarian itu memunculkan kembali konflik yang pernah berlangsung puluhan tahun.
Advertisement