WHO: Sebenarnya Korban Meninggal Akibat COVID-19 Lebih dari 1 Juta Orang

WHO mengakui korban meninggal akibat COVID-19 lebih banyak dari data resmi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Sep 2020, 21:17 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2020, 21:16 WIB
Bangku Kosong Simbol Kematian Akibat Corona di Israel
Seribu kursi yang melambangkan jumlah kematian virus corona diletakkan di Rabin Square, Tel Aviv, Senin (7/9/2020). Israel melewati tonggak sejarah 1.000 kematian baru akibat COVID-19 akhir pekan ini setelah jumlah korban meningkat tiga kali lipat selama musim panas. (AP Photo/Sebastian Scheiner)

Liputan6.com, Jenewa - Total kematian di seluruh dunia akibat COVID-19 telah mencapai lebih dari 1 juta orang. Jumlah pasien meninggal tertinggi berasal dari Amerika Serikat (202 ribu), Brasil (142 ribu), dan India (97 ribu).

"Kemarin menandakan pijakan suram dalam pertempuran bersama kita melawan COVID-19. Satu juta orang dikonfirmasi kehilangan nyawa mereka karena virus baru ini," ujar pemimpin WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam acara PBB, Rabu (30/9/2020).

"Angka sebenarnya tentunya lebih tinggi," ia menambahkan.

Pemerintah AS pernah menyebut bahwa negara seperti China tak jujur dalam menampilkan data. Presiden AS Donald Trump juga curiga bahwa Rusia dan India tak memberikan angka kematian yang benar.

Jangankan di luar negeri, angka resmi milik pemerintah juga berbeda dari data Lapor Covid-19. 

Berdasarkan data situs https://covid19.go.id/, pasien yang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia ada 10.174 orang. 

Sementara, data Lapor Covid-19 menyebut totalnya ada 20.673 kematian terkait COVID-19. Jumlah kematian tersebut hampir dua kali lipat lebih tinggi ketimbang data resmi pemerintah.

WHO lantas meminta agar dunia kompak dalam berkontribusi agar program seperti Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator bisa didukung bersama. Program itu bertujuan agar dunia memiliki akses terhadap vaksin hingga terapeutik sehingga pandemi ini bisa terkendali.

 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Menko Airlangga: Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Capai 74,43 Persen

Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar jumpa pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/7/2020). Jokowi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) tentang pembentukan Tim Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL)

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim angka kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 74,43 persen secara nasional.

Angka tersebut hampir sama dengan rata-rata kesembuhan pasien Covid-19 secara global sebesar 74 persen. Lalu, angka kematiannya mencapai 3,75 persen. 

"Terkait pandemi secara nasional, penyembuhannya kita sudah 74,43 persen, fatality ratenya 3,75 persen. Dengan global 74 persen jadi hampir sama, lalu fatality ratenya (global) itu 3 persen," ujar Airlangga dalam peresmian atap solar panel Pabrik Coca Cola Amatil Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/9/2020).

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga mengapresiasi angka kesembuhan pasien Covid-19 yang mencapai 61 persen dan tingkat kematian (fatality rate) sebesar 1,9 persen.

Kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rhuzanul Ulum, Airlangga menyatakan, kebijakan Jawa Barat dalam menangani Covid-19 sejalan dengan arahan Presiden Jokowi. Penanganan tersebut berupa penanganan secara mikro meliputi tingkat RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan.

"Sehingga pandeminya bisa ditahan, tapi kegiatan sosial dan ekonominya bisa berjalan, termasuk di Bekasi, Karawang dan Bogor," katanya.

Infografis COVID-19

Infografis Tingkat Kematian Covid-19 di Indonesia Lampaui Dunia. (Liputan6.com/Abdillah
Infografis Tingkat Kematian Covid-19 di Indonesia Lampaui Dunia. (Liputan6.com/Abdillah
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya