Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan Indonesia di luar negeri masih terus membantu repatriasi atau pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di luar negeri. Kali ini, hampir seratus WNI dari Hong Kong dan Makau berhasil dipulangkan.
Dilansir situs Kementerian Luar Negeri, Jumat (2/10/2020), KJRI Hong Kong bekerja sama erat dengan otoritas Hong Kong dan Makau berhasil repatriasi 91 WNI yang merupakan Pekerja Migran Indonesia dan Anak Buah Kapal yang tertahan di Makau dan pelabuhan Hong Kong tanpa kewajiban karantina.
Advertisement
Baca Juga
"Syukur Alhamdulillah, KJRI bisa mengupayakan pembebasan karantina. Bahkan kami juga difasilitasi transportasi dari Makau ke Hong Kong," ujar Zulianah, WNI yang turut repatriasi.
WNI lainnya menyatakan, biaya karantina cukup memberatkan karena sudah lebih dari sebulan tidak bekerja. Meskipun mendapat pembebasan karantina, semua peserta repatriasi mengikuti protokol kesehatan sesuai ketentuan otoritas Makau dan Hong Kong.
"Repatriasi PMI dari Makau ini merupakan repatriasi keenam yang dilakukan KJRI Hong Kong sejak kebijakan pengetatan keluar-masuk Makau. Mulai April 2020, KJRI telah merepatriasi 215 orang PMI dari Makau. Sampai dengan saat ini, belum ada penerbangan komersil dari Makau ke Jakarta sehingga PMI Makau harus ke Hong Kong terlebih dahulu," ujar Konjen Ricky Suhendar.
Terkait ABK, sejak 29 Juli 2020, Pemerintah Hong Kong juga sudah menerapkan batasan keluar masuk bagi kapal dan ABK di wilayah Hong Kong sehingga banyak ABK yang terjebak tidak bisa keluar dari Hong Kong. Dengan upaya pendekatan yang baik dari KJRI kepada otoritas Hong Kong, akhirnya para ABK diizinkan keluar Hong Kong untuk kembali ke Indonesia.
"Terima kasih kepada KJRI Hong Kong yang sudah membantu saya dan kru kapal lainnya. Kami terjebak di pelabuhan Hong Kong selama sejak akhir Juli. Akhirnya kami bisa kembali ke tanah air," ungkap Kapten Abdul Manap.
Pemerintah Indonesia melalui perwakilannya di luar negeri terusa memantau dan memberikan bantuan bagi para WNI memastikan keamanan dan keselamatan para WNI terutama di masa pandemi ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
KBRI Tunis Buka Warung Konsuler untuk Ajang Silaturahmi WNI
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis, Tunisia, menyelenggarakan program Warung Konsuler 2020. Program itu mempermudah pelayanan kekonsuleran, serta menjadi peluang KBRI untuk memperat silaturahmi warga negara Indonesia (WNI), dan sosialisasi protokol kesehatan untuk meredam COVID-19.
Menurut rilis Kementerian Luar Negeri, perwakilan Indonesia di luar negeri memang sering melakukan program outreach pelayanan konsuler bagi para WNI yang tinggal jauh dari kota dimana kantor perwakilan berada.
Hal itu bertujuan mempermudah para WNI mendapatkan akses pelayanan dari Perwakilan. Pada program Warung Konsuler 2020, KBRI Tunis lakukan kunjungan bagi WNI di Jendouba, Kairouan, Sousse, Korba dan Kilibiya dalam kegiatan “Warung Konsuler 2020" memberikan pelayanan kekonsuleran dan bersilaturahmi.
Selama 3 hari, tim KBRI Tunis mengunjungi para WNI sekaligus untuk melakukan pendaftaran lapor diri WNI yang belum mendaftar pada Portal Peduli WNI.
Portal ini adalah sarana pendaftaran diri secara daring, yang juga dapat digunakan oleh WNI untuk mengajukan permohonan layanan keimigrasian/kependudukan tanpa harus datang langsung ke kantor KBRI Tunis.
Keseluruhan rangkaian kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Tidak lupa, KBRI Tunis juga berpesan agar WNI di kota-kota tersebut senantiasa menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Tunisia. Hingga dengan saat ini, belum ada WNI yang terpapar COVID-19 di Tunisia.
Advertisement