Liputan6.com, Jakarta - Sudan akan menormalisasi hubungan dengan Israel, keputusan ini menjadi yang terbaru dari serangkaian negara Liga Arab yang melakukannya.
Pada saat yang sama, Presiden AS Donald Trump telah menghapus Sudan dari daftar negara sponsor terorisme AS sekaligus membuka blokir bantuan ekonomi dan investasi. Demikian seperti melansir laman BBC, Sabtu (24/10/2020).
Mengumumkan normalisasi, Trump mengatakan "setidaknya lima lagi" negara Arab lainnya menginginkan kesepakatan damai dengan Israel.
Advertisement
Baca Juga
Kesepakatan Sudan datang beberapa minggu setelah langkah serupa dilakukan juga oleh Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Kedua negara Teluk itu menjadi yang pertama di Timur Tengah, yang mengakui Israel dalam 26 tahun.
Sudan dan Israel mengatakan dalam pernyataan tiga arah dengan AS bahwa delegasinya akan bertemu "dalam beberapa pekan mendatang".
Negara-negara itu akan membahas masalah pertanian, penerbangan dan migrasi. Namun, tanggal spesifik untuk pembicaraan belum diumumkan.
"Para pemimpin setuju untuk normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel dan untuk mengakhiri keadaan perang antara negara mereka," tambah pernyataan itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Normalisasi Hubungan dengan Israel
Sebelum Sudan, banyak negara juga telah melakukan langkah serupa dengan Israel.
Yordania menandatangani kesepakatan damai dengan Israel pada 1994 dan Mesir pada 1979.
Mauritania, anggota Liga Arab Afrika, mengakui Israel pada 2009 tetapi memutuskan hubungannya 10 tahun kemudian.
Kendati demikian, dengan banyaknya negara Arab yang meresmikan hubungan dengan Israel, hal tersebut pun menuai kecaman dari orang-orang Palestina, yang melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka.
Secara historis, negara-negara Arab mengkondisikan pembicaraan damai dengan Israel tentang penarikannya dari wilayah yang diduduki dalam perang pada tahun 1967 dan pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Advertisement