Sudan Sepakat Normalisasi Hubungan dengan Israel

Presiden Donald Trump turut mengumumkan bahwa Sudan telah sepakat melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Okt 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi Sudan.(AFP)
Ilustrasi Sudan.(AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sudan akan menormalisasi hubungan dengan Israel, keputusan ini menjadi yang terbaru dari serangkaian negara Liga Arab yang melakukannya.

Pada saat yang sama, Presiden AS Donald Trump telah menghapus Sudan dari daftar negara sponsor terorisme AS sekaligus membuka blokir bantuan ekonomi dan investasi. Demikian seperti melansir laman BBC, Sabtu (24/10/2020).

Mengumumkan normalisasi, Trump mengatakan "setidaknya lima lagi" negara Arab lainnya menginginkan kesepakatan damai dengan Israel.

Kesepakatan Sudan datang beberapa minggu setelah langkah serupa dilakukan juga oleh Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Kedua negara Teluk itu menjadi yang pertama di Timur Tengah, yang mengakui Israel dalam 26 tahun.

Sudan dan Israel mengatakan dalam pernyataan tiga arah dengan AS bahwa delegasinya akan bertemu "dalam beberapa pekan mendatang".

Negara-negara itu akan membahas masalah pertanian, penerbangan dan migrasi. Namun, tanggal spesifik untuk pembicaraan belum diumumkan.

"Para pemimpin setuju untuk normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel dan untuk mengakhiri keadaan perang antara negara mereka," tambah pernyataan itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Normalisasi Hubungan dengan Israel

Bendera Israel
Bendera Israel berkibar di dekat Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem (20/3). Gerbang Jaffa adalah sebuah portal yang dibuat dari batu yang berada dalam deret tembok bersejarah Kota Lama Yerusalem. (AFP Photo/Thomas Coex)

Sebelum Sudan, banyak negara juga telah melakukan langkah serupa dengan Israel. 

Yordania menandatangani kesepakatan damai dengan Israel pada 1994 dan Mesir pada 1979.

Mauritania, anggota Liga Arab Afrika, mengakui Israel pada 2009 tetapi memutuskan hubungannya 10 tahun kemudian.

Kendati demikian, dengan banyaknya negara Arab yang meresmikan hubungan dengan Israel, hal tersebut pun menuai kecaman dari orang-orang Palestina, yang melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka.

Secara historis, negara-negara Arab mengkondisikan pembicaraan damai dengan Israel tentang penarikannya dari wilayah yang diduduki dalam perang pada tahun 1967 dan pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Infografis Perdamaian UEA dan Israel

Infografis Perdamaian Uni Emirat Arab dan Israel. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perdamaian Uni Emirat Arab dan Israel. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya