Liputan6.com, Washington D.C - Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, menyebut kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai "presiden terpilih" AS.
Tetapi, diketahui bahwa proses penghitungan suara pemilu di AS belum selesai.
Baca Juga
"Pagi ini jelas bahwa Biden-Harris akan memenangkan Gedung Putih," kata Pelosi kepada wartawan, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (7/11/2020).
Advertisement
Pernyataan tersebut disampaikan Pelosi ketika Biden unggul tipis dari Presiden AS Donald Trump di negara bagian Pennsylvania.
"Presiden Terpilih Biden memiliki mandat yang kuat untuk memimpin," ujar Pelosi.
Selain itu, Pelosi juga turut menyampaikan kebahagiaan atas keunggulan Biden.
Ini adalah "hari yang membahagiakan bagi negara kita. Joe Biden adalah pemersatu, karena dia bertekad untuk menyatukan orang," sebutnya.
Saksikan Video Berikut Ini:
Pengitungan Ulang akan Dilakukan di Georgia
Jumlah suara di Pennsylvania akan cukup untuk menempatkan Biden melampaui 270 suara di Electoral College negara bagian tersebut, yang menentukan pemenang pemilu AS.
Sementara itu, Biden juga unggul dalam pemungutan suara yang terhitung di Georgia, negara bagian yang tidak incaran Trump hingga akhir kampanyenya.
Biden telah berhenti menyatakan kemenangan dalam pemilu AS, tetapi mengatakan bahwa dirinya memperkirakan ia dan calon wakil presidennya, Kamala Harris akan menang.
Laporan AFP lainnya juga mengatakan bahwa Biden saat ini memiliki setidaknya 253 suara elektoral dan memimpin di tiga negara bagian lainnya yakni Arizona, Georgia dan Nevada.
Tetapi, Secretary of State di Georgia, Gabriel Sterling menyatakan akan ada recount (hitung ulang) suara di Georgia.
"Sekarang Georgia terlalu mepet untuk mengumumkan (pemenang). Dari nyaris lima juta suara yang dikirim, kita akan punya margin beberapa ribu," ujar Sterling, pada 6 November 2020.
"Dengan margin sekecil itu, akan ada recount," terangnya.
Advertisement