Topan Vamco Hantam Filipina, Tak Ada WNI Jadi Korban

KBRI Manila melaporkan tidak adanya WNI yang menjadi korban dari topan Vamco yang menghantam Filipina.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Nov 2020, 17:10 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2020, 17:03 WIB
Porak-poranda Filipina Usai Dihantam Topan Vamco
Foto udara menunjukkan rumah-rumah warga yang terendam banjir akibat Topan Vamco di Manila, Filipina (12/11/2020). Pemerintah Filipina pada Jumat (13/11) mengungkapkan Topan Vamco, yang memicu banjir besar dan tanah longsor menelan sedikitnya 14 korban jiwa. (Xinhua/Istana Kepresidenan Filipina)

Liputan6.com, Manila - Topan Vamco di Filipina telah mengakibatkan hujan yang menyebabkan banjir di pulau terbesar, Luzon, memicu tanah longsor, memutus jalan, dan memaksa banyak orang mengungsi.

Puluhan ribu orang mencari perlindungan di pusat-pusat evakuasi, termasuk di ibu kota Manila.

Topan yang dikenal secara lokal sebagai Ulysses, adalah badai ke-21 yang melanda negara itu tahun ini.

KBRI Manila melaporkan bahwa hingga pagi ini, Selasa (17/11/2020), tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa dalam bencana ini.

"Alhamdulillah berdasarkan komunikasi kami hingga tadi pagi, belum ada WNI yang dilaporkan terdampak," ujar Pelaksana Fungsi Sosial dan Budaya Agus Buana kepada Liputan6.com, Selasa (17/11/2020). 

Ia juga menambahkan bahwa para diaspora Indonesia di Manila juga telah ikut menyalurkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan, untuk masyarakat lokal Filipina yang terdampak.

"Minggu ini direncanakan penyaluran tahap dua," tambahnya kemudian. 

Selain itu, Agus juga menyampaikan bahwa baik kegiatan maupun kantor KBRI Manila tidak terdampak dari Topan Vamco ini. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Topan Vamco Juga Hantam Vietnam

Badai Vamco telah menyebabkan kerusakan yang meluas di Vietnam dan Filipina.
Badai Vamco telah menyebabkan kerusakan yang meluas di Vietnam dan Filipina. (AFP/ Handout Filipina)

Setelah menghantam Filipina pada Sabtu, 14 November 2020, Topan Vamco juga ikut menghantam Vietnam pada Minggu 15 November, mengakibatkan rusaknya gedung-gedung dan melukai sedikitnya lima orang, saat jumlah korban tewas di Filipina meningkat menjadi 67.

Badai itu menghantam pada Minggu 15 November pagi dengan kecepatan angin yang dilaporkan mencapai 90 kilometer per jam (56 mph). badai itu menumbangkan pohon dan meniup atap rumah dan sekolah

Berita lengkapnya di sini...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya