Jelang Natal 2020, Belanda hingga Jerman Bakal Lockdown Ketat Guna Cegah Penyebaran COVID-19

Pemerintah Belanda dan Jerman akan memberlakukan lockdown ketat selama hari libur Natal 2020 guna mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Des 2020, 08:32 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 06:30 WIB
Bendera nasional Belanda (AFP)
Bendera nasional Belanda (AFP)

Liputan6.com, Amsterdam - Belanda akan memberlakukan penguncian yang paling ketat sejak pandemi Virus Corona dimulai, dengan sekolah dan toko non-esensial tutup selama sekitar lima minggu selama periode Natal 2020. Hal ini telah disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Mark Rutte. 

Para pengunjuk rasa dapat terdengar bersiul dan berteriak di luar kantor Rutte ketika dia mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara itu, bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk membendung lonjakan kasus COVID-19. Demikian seperti melansir laman RTE, Selasa (15/12/2020).

"Belanda akan tutup selama lima minggu," kata Rutte.

"Kami tidak berurusan dengan flu sederhana seperti yang dipikirkan orang-orang di belakang kami," tambahnya, mengacu pada para pengunjuk rasa.

Orang-orang akan disarankan untuk tinggal di rumah dan hanya dapat menampung maksimal dua tamu sehari, kata Rutte, menambahkan bahwa tindakan tersebut akan berlangsung hingga 19 Januari.

Semua toko di Belanda, kecuali gerai penting seperti supermarket, toko makanan dan apoteker harus tutup mulai Selasa (15/12), sedangkan sekolah akan tutup mulai Rabu (16/12), tambahnya.

Museum, kebun binatang, bioskop, dan pusat kebugaran juga harus ditutup, kata Rutte. 

Belanda melakukan "penguncian cerdas" pada bulan Maret di mana sekolah-sekolah ditutup tetapi toko-toko tetap buka, yang berarti bahwa langkah-langkah ini adalah yang paling ketat sejak dimulainya pandemi. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Jerman Lakukan Hal Serupa

Kelab Malam di Berlin Jadi Pusat Pengujian Covid-19
Orang-orang antre untuk melakukan tes usap (swab test) COVID-19 di luar kelab malam KitKatClub yang legendaris di Berlin, Jerman, Jumat (4/12/2020). Ditutup selama delapan bulan terakhir karena pembatasan virus corona, kelab malam itu diubah menjadi pusat pengujian Covid-19. (Tobias SCHWARZ/AFP)

Selain Belanda, Jerman juga akan melakukan penguncian yang lebih ketat dan akan menutup toko-toko yang tidak penting dan membatasi ukuran pertemuan pribadi.

Langkah-langkah pembatasan yang lebih ketat, yang akan berlaku hingga 10 Januari merupakan sebagai tanggapan atas "pertumbuhan eksponensial" dalam jumlah kasus COVID-19 di Jerman, menurut sebuah kertas kebijakan.

Sebagian besar toko ritel akan tutup mulai Rabu (16/12), kecuali yang mencakup kebutuhan sehari-hari atau perayaan, seperti supermarket, apotek, bank, dan toko pohon Natal.

Sekolah dan pusat penitipan anak juga akan ditutup.

Perusahaan akan diminta untuk menerapkan aturan kerja dari rumah.

Sementara itu, pertemuan pribadi akan dibatasi maksimal lima orang dari dua rumah tangga, tidak termasuk anak-anak hingga usia 14 tahun.

Dari tanggal 24 hingga 26 Desember, pertemuan dengan empat orang lainnya yang berada di luar rumah sendiri tetapi dari lingkungan keluarga terdekat harus diizinkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya