Liputan6.com, Jakarta- Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Selasa per pukul 08.40 WIB telah mencapai 77.307.971 kasus, dan 43.574.800 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.
Total 1.701.145 orang dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Selasa (22/12/2020).
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yakni 9.606.111 lalu disusul Brasil sebanyak 6.469.310.
Advertisement
Infeksi di AS, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 18.011.449.
Negara Bagian New York mencatat jumlah pasien sembuh COVID-19 terbanyak di AS, yaitu 95.779 orang pulih.
India, Brasil, Rusia, dan Prancis tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar setelah AS.
India berada di posisi kedua dengan jumlah infeksi Virus Corona COVID-19 terbesar di dunia, sebanyak 10.055.560 kasus.
Selanjutnya, kasus COVID-19 terbesar ketiga di dunia tercatat di Brasil, sebanyak 7.263.619 infeksi.
Sementara di Rusia, 2.850.042 orang dinyatakan positif terkena Virus Corona COVID-19, dan 2.273.510 pasien pulih.
Prancis kini berada di posisi kelima untuk kasus terbanyak, tercatat memiliki 2.535.716 infeksi dan 190.296 orang sembuh.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Para Dokter di Jepang Nyatakan Darurat Medis atas COVID-19
Dilansir Channel News Asia, infeksi Virus Corona COVID-19 di Jepang telah meningkat tajam ke rekor tertinggi pada Desember 2020, meningkatkan kekhawatiran pada fasilitas medis yang mungkin akan kewalahan ketika kekurangan staf di musim liburan.
Secara keseluruhan, Jepang telah melaporkan lebih dari 201.000 infeksi dan 2.965 kematian akibat Virus Corona COVID-19, menurut penyiar publik NHK.
Pada 21 Desember, asosiasi dokter, perawat, dan tujuh kelompok medis nasional lainnya di Jepang mengumumkan status darurat medis, dan mendesak pemerintah untuk mendukung sistem medis negara yang terdampak pandemi.
"Penyebaran infeksi Virus Corona tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Jika dibiarkan, orang-orang di Jepang tidak akan dapat menerima perawatan medis secara teratur, terutama perawatan untuk COVID-19," demikian pernyataan bersama itu.
Sembilan kelompok pekerja medis di Jepang, yang juga termasuk asosiasi nasional dokter gigi dan apoteker, meminta pemerintah negara tersebut untuk memberikan bantuan yang tepat kepada petugas medis garis depan, dan masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi secara menyeluruh.
Advertisement