Liputan6.com, Jakarta- Texas resmi menjadi salah satu wilayah Amerika Serikat sebagai negara bagian ke-28 pada 29 Desember 1845.
Dilansir History.com, Selasa (29/12/2020) hal itu ditetapkan enam bulan bulan setelah kongres Republik Texas menerima aneksasi AS atas wilayah tersebut.
Pada 1820-an, Meksiko menyambut pemukim asing di Texas yang masih sedikit penduduknya, setelah memperoleh kemerdekaan dari Spanyol.
Advertisement
Selain itu, sekelompok besar orang Amerika yang dipimpin oleh Stephen F. Austin menetap di sepanjang Sungai Brazos.
Pada saat itu, jumlah orang Amerika dengan cepat melebihi jumlah penduduk Meksiko, dan pada 1830-an upaya pemerintah Meksiko untuk mengatur komunitas semi-otonom Amerika menyebabkan pemberontakan.
Kemudian pada Maret 1836, di tengah konflik bersenjata dengan pemerintah Meksiko, Texas mendeklarasikan kemerdekaannya dari negara tersebut.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kekalahan Meksiko Taklukkan Texas
Para sukarelawan Texas kemudian menghadapi dampak dari kekalahan melawan pasukan Jenderal Santa Anna dari Meksiko — namun Alamo jatuh dan pasukan Sam Houston terpaksa mundur ke wilayah timur.
Kemudian pada akhir April, pasukan Houston mengejutkan pasukan Meksiko di San Jacinto, dan Santa Anna ditangkap, yang menadai akhir dari upaya Meksiko untuk menaklukkan Texas.
Warga dari Republik independen Texas memilih presiden Sam Houston tetapi juga mendukung masuknya Texas ke dalam Persatuan.
Selanjutnya, pada tahun 1844, Kongres ahirnya setuju untuk mencaplok wilayah Texas.
Texas memasuki Amerika Serikat sebagai slave state pada 29 Desember 1845.
Pada saat itu, hal tersebut memperluas perbedaan yang tak tertahankan di negara tersebut terkait masalah perbudakan dan memicu Perang Meksiko-Amerika.
Advertisement