Iran Laporkan Kasus Pertama Varian Baru COVID-19 dari Inggris

Iran telah melaporkan kasus pertama varian baru Virus Corona COVID-19 dari Inggris.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Jan 2021, 09:50 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2021, 09:50 WIB
Iran Sulap Pusat Pameran Jadi Rumah Sakit COVID-19
Tentara Iran bekerja di rumah sakit sementara khusus pasien virus corona COVID-19 di Teheran, Iran, Kamis (26/3/2020). Hingga Kamis (26/3/2020), kasus positif virus corona COVID-19 di Iran mencapai 29.406 orang dengan 2.234 pasien meninggal dunia dan 9.625 sembuh. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Liputan6.com, Jakarta- Iran telah mengkonfirmasi kasus pertama varian baru Virus Corona COVID-19 dari Inggris pada Selasa (5 Januari 2021).

Kasus itu dialami oleh seseorang yang baru kembali dari Inggris. 

Saat ini, pasien tersebut tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta dan menjalani pengujian instensif untuk mengetahui jenis virus yang bermutasi. 

"Sayangnya, kasus pertama COVID-19 dari Inggris yang bermutasi terdeteksi di salah satu rekan kami yang telah tiba dari Inggris," kata Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki dalam pidatonya, seperti dikutip dari AFP, Rabu (6/1/2021).

Namun, Namaki tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait identitas pasien tersebut. 

Tetapi ia menjelaskan bahwa kontak erat termasuk keluarga dan kerabat pasien tidak terdeteksi terinfeksi virus serupa karena orang tersebut telah melakukan isolasi setibanya di Iran.

Diketahui bahwa varian baru Virus Corona COVID-19,  yang menurut para ahli berpotensi lebih cepat menular daripada varian sebelumnya, telah mendorong pembatasan perjalanan dari Inggris oleh lebih dari 50 negara, termasuk Iran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


1,2 Juta Orang Positif COVID-19 di Iran

Iran Sulap Pusat Pameran Jadi Rumah Sakit COVID-19
Petugas berpakaian pelindung berjalan melewati deretan tempat tidur di rumah sakit sementara khusus pasien virus corona COVID-19 di Teheran, Iran, Kamis (26/3/2020). Rumah sakit sementara yang dibangun di pusat pameran internasional ini memiliki 2.000 tempat tidur. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Iran sejuah ini telah mencatat 1.255.620 infeksi dan 55.748 kematian akibat Virus Corona COVID-19, menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari.

Tetapi beberapa pejabat - termasuk Menkes Namaki  - mengakui bahwa angka resmi kasus COVID-19 di Iran jauh lebih rendah daripada angka sebenarnya, yang sebagian besar karena protokol pengujian.

Iran juga telah mencatat kematian akibat COVID-19 terendah dalam sehari sejak Juni 2020, yakni 98 kematian. 

Per 5 januari, Iran mencatat 6.113 kasus tambahan Virus Corona, tyang tetap dianggap relatif stabil selama tiga pekan terakhir. 

Penurunan kasus harian COVID-19 di Iran baru-baru ini terjadi setelah langkah-langkah pembatasan yang ketat pada 21 November 2020 lalu selama dua pekan, yang beberapa di antaranya masih diterapkan. 


Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya