Liputan6.com, Beijing - Pemerintah China telah menyuntik lebih dari 9 juta vaksin COVID-19 buatan dalam negeri. Sebanyak 7,5 juta dosis diberikan dalam tempo kurang dari sebulan.
China secara resmi meluncurkan program vaksinasi COVID-19 pada 15 Desember 2021. Kepala deputi Komisi Kesehatan National di China, Zeng Yixin, menyebut sudah ada lebih dari 7,5 juga dosis tersalurkan.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan laporan People's Daily, Minggu (10/1/2020), sebelumnya China sudah menyuntik 1,6 juta dosis vaksin kepada kelompok dengan risiko tinggi, sehingga totalnya sudah sekitar 9 juta dosis vaksin.
Vaksin di China diberikan secara gratis.
Zeng Yixin berkata pemerintah akan berencana memvaksin sebanyak mungkin orang untuk secara bertahap membangun perisai imun di populasi.
China melakukan vaksinasi dalam urutan kelompok kunci, kelompok risiko tinggi, dan populasi umum sebagaimana kapasitas produksi vaksin bertambah. Contoh kelompok kunci adalah petugas medis.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Keamanan Vaksin
China menggunakan vaksin dalam negeri untuk memvaksi masyarakat. Sudah ada produk vaksin COVID-19 buatan China yang mendunia seperti vaksin buatan Sinovac dan Sinopharm.
Zeng Yixin menjelaskan bahwa China memiliki langkah-langkah untuk memastikan supaya vaksin COVID-19 bisa diberikan secara aman.
Beberapa antisipasi yang dilakukan adalah prosuder vaksinasi yang proper, pelatihan pemberi vaksin yang ketat, screening penerima vaksin, pengawasan terjadinya reaksi merugikan (adverse reaction monitoring), perawatan darurat, dan konsultasi pakar reaksi parah.
Saat ini, ada 25.392 lokasi vaksinasi tersedia di seluruh China.
Advertisement
Gratis dan Efek Ringan
Pemerintah China tidak menarik biaya vaksin COVID-19. Semuanya masuk ke anggaran pemerintah.
Wang Huaqing, pakar dari Center for Disease Control dan Prevention (CDC) di China, menyebut bahwa kebanyakan efek merugikan yang terjadi bersifat ringan.
Diperkirakan hanya 1 dari 1 juta orang yang mendapat reaksi merugikan yang relatif serius.
Infografis COVID-19:
Advertisement