Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Sinovac dari China telah tiba di Indonesia pada Minggu malam 6 Desember 2020. Jumlah dosis yang tiba ada 1,2 juta dosis. Diharapkan vaksin ini bisa meredakan penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut kedatangan vaksin ini adalah hasil dari kerja sama diplomatik yang baik antara Indonesia dan China.Â
Advertisement
Baca Juga
"Izinkan saya atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan otoritas RRT yang telah memberikan kerja sama yang baik selama ini. Peran KBRI beijing dalam menjembatani menebatani otoritas RRT dan Sinovac tentunya juga sangat vital," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers perdana kedatangan vaksin, Senin (7/12/2020).
Menlu Retno terutama memberikan apresiasi kepada Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.Â
Semua prosedur pengiriman dipastikan mengikuti aturan yang berlaku di kedua negara. Selanjutnya, Menlu Retno berkata akan mengawasi pengiriman vaksin berikutnya, termasuk yang dalam bentuk curah.Â
Menlu Retno juga menyebut komunikasi dengan pihak China tidak lagi dilaksanakan per hari, melainkan per jam.Â
Vaksin-vaksin Sinovac yang baru tiba tadi malam sudah dikirim ke gudang PT Bio Farma dengan pengawalan TNI dan Polri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jokowi: Alhamdulillah, Vaksin Sudah Tersedia
Presiden Jokowi menyebut kedatangan vaksin dari Sinovac merupakan sebuah kabar gembira.Â
"Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu," ujar Presiden Jokowi yang membuka konferensi pers hari ini.Â
Jokowi berkata mengupayakan akan ada 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba di Januari 2021. Bulan ini, Jokowi menyebut ada 15 juta dosis vaksin dalam bentuk curah, lalu ada 30 juta vaksin dalam bentuk curah yang tiba bulan depan.Â
Selanjutnya, vaksin dalam bentuk curah itu akan diproses Bio Farma.Â
"Kita amat bersyukur, Alhamdullah vaksin sudah tersedia," ujar Jokowi. Namun, ia mengingatkan bahwa butuh langkah selanjutnya yang perlu dilakukan BPOM.
Â
Advertisement