Militer Myanmar Rebut Kekuasaan Aung San Suu Kyi, Kudeta Berlangsung Setahun

Militer Myanmar resmi mengambil alih kekuasaan dari Aung San Suu Kyi. AS Kaget.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Feb 2021, 11:48 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2021, 09:43 WIB
Kanselir Negara Myanmar Aung San Suu Kyi di Sidang PBB
Kanselir Negara Myanmar Aung San Suu Kyi di Sidang PBB. Dok: AFP

Liputan6.com, Naypyitaw - Militer Myanmar resmi merebut kekuasaan atau kudeta terhadap pemerintah usai menahan Kanselir Aung San Suu Kyi dan Presiden Myint pada Senin pagi (1/2/2021). Mereka berkata akan memerintah selama setahun. 

AP News melaporkan, pengumuman itu dibuat oleh militer melalui TV militer Myawaddy. Ancaman kudeta di Myanmar kini telah menjadi nyata. 

Suu Kyi dan Myint ditahan di Naypyitaw.

Sementara itu, juru bicara partai berkuasa sebelumnya sudah menyebut militer melakukan kudeta. 

Spekulasi kudeta di Myanmar sudah dideteksi oleh diplomat-diplomat negara barat. Masalah muncul setelah militer menuduh ada kecurangan di pemilihan umum 2020 yang dimenangkan Suu Kyi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


AS Kaget

Hari Pertama Joe Biden Jadi Presiden AS
Presiden Joe Biden merapikan dokumen usai menandatangani perintah eksekutif pertamanya di Ruang Oval, Gedung Putih di Washington, Rabu (20/1/2021). Pada hari pertamanya menjabat, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani sejumlah tindakan eksekutif di Gedung Putih. (AP Photo/Evan Vucci)

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, berkata pemerintah AS kaget dengan langkah militer Myanmar yang mencoba melemahkan demokrasi di negaranya. 

"Amerika Serikat kaget pada laporan-laporan bahwa militer Burma telah mengambil langkah untuk melemahkan transisi demokrasi, termasuk menahan Kanselir Negera Aung San Suu Kyi," ujar Psaki. 

Joe Biden disebut telah mendapat briefing mengenai situasi Myanmar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya