Ulang Tahun Corona di Indonesia: Tingkat Kematian Nomor 1 Se-Asia Pasifik

Presiden Jokowi mengumumkan kasus COVID-19 pada 2 Maret 2020. Kini, Indonesia punya sejuta kasus dan peringkat pertama se-ASEAN.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Mar 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2021, 17:29 WIB
FOTO: Prosesi Pemakaman Korban Corona COVID-19 di Jakarta
Petugas mengubur peti jenazah berisi korban virus corona COVID-19 ke sebuah pemakaman di Jakarta, Rabu (15/4/2020). Hingga sore ini, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sebanyak 5.136 positif, 446 sembuh, dan 469 meninggal dunia. (Bay ISMOYO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 2 Maret 2020, Presiden Jokowi mengumumkan kasus pertama Virus Corona COVID-19 di Indonesia. Waktu itu, eks-Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Terawan Agus Putranto berkata dirinya "konfiden" bahwa Corona tidak menakutkan. 

"Menkes konfiden, yang dihadapi itu corona, bukan sesuatu yang menakutkan. Justru yang menakutkan itu beritanya," kata Menkes Terawan di Istana Kepresidenan, Senin 2 Maret 2020. 

Setahun kemudian, Indonesia mencatat sejuta kasus COVID-19, ekonomi mengalami resesi, angka kemiskinan naik, dan Terawan dicopot dari jabatannya. Tingkat kematian Indonesia juga kini sudah nomor 1 di Asia Pasifik.

Berikut data COVID-19 di Indonesia dibanding negara-negara lain:

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Pertama di Asia Tenggara dan Timur

DKI Siapkan 6 Lokasi Baru untuk Pemakaman Jenazah Covid-19
Petugas mengenakan APD lengkap membawa peti jenazah untuk dimakamkam dengan protokol Covid-19 di TPU Bambu Apus, Jakarta, Kamis (28/1/2021). Pemprov DKI menyiapkan 6 lokasi baru untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 dengan total kapasitas 17.900 petak makam. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Saat ini, Indonesia memiliki kasus tertinggi di antara negara-negara Asia Timur dan Tenggara. Kasus di Indonesia pun lebih tinggi dari China. 

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Selasa (2/3/2021), Indonesia memiliki 1,34 juta kasus COVID-19, sementara China hanya 100 ribu kasus. 

Negeri jiran Malaysia memiliki 302 ribu kasus. Korea Selatan dan Jepang masing-masing mencatat 90 ribu dan 433 ribu kasus. Semuanya berada di bawah Indonesia dalam peringkat kasus COVID-19.


Tingkat Kematian Nomor 1 Se-Asia Pasifik

Angka Kasus Aktif Positif COVID 19 di Indonesia Kian Meningkat
Pekerja yang mengenakan masker melintasi terowongan Kendal, Jakarta, Kamis (7/1/2021). Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 9.321 kasus baru pada Kamis ini. Total kasus positif Corona di Tanah Air menjadi 797.723, sembuh 659.437, dan meninggal 23.520. (merdeka.com/Imam Buhori)

Di Asia Pasifik, Indonesia mencatat kasus tertinggi nomor 2 setelah India yang memiliki 11 juta kasus. 

Akan tetapi, tingkat kematian (mortality rate) di Indonesia mencapai nomor 1 se-Asia Pasifik. 

Berdasarkan data terbaru Statista, kematian di Indonesia akibat COVID-19 mencapai 134,23 orang per 1 juta populasi. Angka itu lebih tinggi dari India (115 orang), Filipina (113,97 orang), Sri Lanka (21,83 orang), dan China (3,46 orang). 


Masuk 20 Besar Dunia

TPU Srengseng Sawah 2
Petugas yang mengenakan APD membawa peti berisi jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Srengseng Sawah 2, Jakarta, Selasa (9/2/2021). Sudah lebih dari sepekan TPU Srengseng Sawah 2 menerima pemakaman korban COVID-19 dengan jumlah yang dimakamkan sehari maksimal 10 jenazah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Berdasarkan jumlah kasus di level dunia, posisi Indonesia sudah tembus 20 besar. Terkini, Indonesia berada di posisi 18. 

Indonesia berada di antara Ukrania (1,4 juta kasus) dan Peru (1,3 juta kasus). Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara dan Asia Timur yang saat ini masuk 20 besar. 


Infografis COVID-19:

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya