Perang Argumen Terjadi Antara Pejabat AS-China di Pertemuan Alaska

Sebuah pertemuan berlangsung dengan tegang antara AS dan China pada pembicaraan tingkat tinggi di Alaska.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2021, 12:31 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 12:31 WIB
Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)
Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)

Liputan6.com, Juneau - Pejabat Amerika Serikat dan China saling tegur dalam pembicaraan tingkat tinggi pertama antara pemerintahan Biden dan Xi Jinping, yang berlangsung di Alaska.

Sebelumnya, pejabat China menuduh AS menghasut negara-negara lain "untuk menyerang China", sementara AS mengatakan China telah datang dengan niat kurang baik seperti niat untuk "sok" atau pamer.

Hubungan antara dua negara adidaya itu selalu paling tegang selama bertahun-tahun.

Mengutip dari BBC, Jumat (19/3/2021), AS telah berjanji untuk mengangkat masalah yang diperdebatkan seperti perlakuan Beijing terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.

Pembicaraan sengit di Anchorage melibatkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan di pihak AS, berhadapan dengan pejabat kebijakan luar negeri paling senior China, Yang Jiechi, dan menteri luar negeri Wang Yi.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Pernyataan kedua pihak

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang kesetaraan rasial di Ruang Makan Negara Gedung Putih pada 26 Januari 2021, di Washington.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang kesetaraan rasial di Ruang Makan Negara Gedung Putih pada 26 Januari 2021, di Washington. (Foto: AP / Evan Vucci)

Dalam pernyataan pembukaan yang blak-blakan, Blinken mengatakan, "AS akan membahas keprihatinan mendalam kami dengan tindakan China, termasuk di Xinjiang, Hong Kong, Taiwan, serangan dunia maya di Amerika Serikat, pemaksaan ekonomi sekutu kami".

"Setiap tindakan ini mengancam tatanan berbasis aturan yang menjaga stabilitas global," katanya.

Sebagai tanggapan, Yang menuduh Washington menggunakan kekuatan militer dan supremasi keuangannya untuk menekan negara lain.

"Itu menyalahgunakan apa yang disebut gagasan keamanan nasional untuk menghalangi pertukaran perdagangan normal, dan menghasut beberapa negara untuk menyerang China," tambahnya.

Yang mengatakan, hak asasi manusia di AS berada pada titik terendah, dengan orang kulit hitam Amerika yang "dibantai".

Sullivan membalas, mengatakan Washington tidak mencari konflik dengan China, beliau mengatakan "Kami akan selalu membela prinsip-prinsip kami untuk rakyat kami, dan untuk teman-teman kami."


Bisakah AS dan China bekerja sama?

Luhut Pandjaitan Bertemu Menlu China
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi berbincang dengan Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan saat pertemuan di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing. Rabu (24/10). Pertemuan membahas kerja sama kedua negara antara lain di bidang kelauatan. (Daisuke Suzuki/POOL/AFP)

Pertukaran yang terjadi di depan media dunia itu berlangsung lebih dari satu jam.

Setelah itu, delegasi AS menuduh China melanggar protokol yang disepakati yaitu dua menit pidato pembukaan oleh masing-masing pihak.

"Delegasi China ... tampaknya telah tiba dengan niat untuk sok, fokus pada teater publik dan drama di atas substansi," kata seorang pejabat senior pemerintahan AS.

Pejabat itu mengatakan, AS akan melanjutkan pembicaraan seperti yang direncanakan, menambahkan bahwa "presentasi diplomatik yang dilebih-lebihkan seringkali ditujukan untuk audiensi domestik".

Wartawan BBC Barbara Plett Usher mengatakan, pembicaraan itu adalah kesempatan pertama bagi pemerintahan Biden untuk menunjukkan bagaimana mereka bermaksud untuk menangani apa yang disebut Blinken sebagai ujian geopolitik terbesar abad ke-21.

China sedang mencari pengaturan ulang setelah hubungan mencapai titik terendah di bawah pemerintahan Trump.

Kemudian Wang mengatakan bahwa Beijing siap untuk membuka kembali dialog konstruktif.

 

Reporter: Veronica Gita


Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya