Afrika Selatan Jual Vaksin AstraZeneca Tak Terpakai, Beda Produksi dengan di Indonesia

Afrika Selatan menjual satu juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang tak terpakai.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Mar 2021, 16:32 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2021, 16:32 WIB
Institut Serum India, Pembuat Vaksin Terbesar di Dunia
Karyawan mengemas kotak berisi botol vaksin COVID-19 di Serum Institute of India, Pune, India, Kamis (21/1/2021). Serum Institute of India adalah pembuat vaksin terbesar di dunia dan telah dikontrak untuk memproduksi miliar dosis vaksin AstraZeneca-Oxford University. (AP Photo/Rafiq Maqbool)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akhirnya mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk melawan COVID-19. Pada saat bersamaan, Afrika Selatan sedang menjual vaksin AstraZeneca mereka ke negara lain.

Penjualan itu dikonfirmasi langsung oleh Menteri Kesehatan Afrika Selatan Dr. Zweli Mkhize. Ada 14 negara yang membeli vaksin AstraZeneca tersebut.

"Menteri dapat mengkonfirmasi bahwa jumlah pembelian penuh telah diterima oleh departemen pada Senin pekan lalu," tulis pernyataan dari Kementerian Kesehatan Afsel pada Minggu (21/3).

Total vaksin yang dijual Afsel mencapai satu juta dosis. Vaksin tersebut dinilai kurang ampuh melawan varian baru COVID-19.

Akan tetapi, vaksin-vaksin tersebut tidak sama yang Indonesia miliki.

Vaksin dari Afrika Selatan adalah produksi Serum Institute di India. Sementara, AstraZeneca di Indonesia adalah produksi Korea Selatan. Indonesia juga tidak beli, melainkan dapat gratis dari fasilitas COVAX.

Berbeda dari Sinovac, dua vaksin AstraZeneca itu sudah mendapatkan izin dari WHO, sehingga vaksinnya boleh didistribusi COVAX.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in Disuntik Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (AP/Jon Gambrell)
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (AP/Jon Gambrell)

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah menerima suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca pada Selasa (23/3/2021).

Suntikan vaksin itu ia terima menjelang perjalanannya ke luar negeri, ketika Korea Selatan mulai memvaksinasi lebih banyak warga lansia dan tenaga medis dalam upaya untuk mempercepat upaya penyuntikan vaksin COVID-19. 

Presiden Moon Jae-in (68), mendapat suntikan vaksin COVID-19 nya dari klinik komunitas di dekat kantornya di Seoul dalam mempersiapkan kunjungan yang direncanakan ke Inggris untuk menghadiri KTT G7 pada Juni 2021, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Istri Presiden Moon Jae-in dan sembilan penasihatnya juga akan mengikuti perjalanan tersebut, termasuk penasihat keamanan nasionalnya, Suh Hoon, yang juga divaksinasi COVID-19.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, telah mengundang Korea Selatan, India dan Australia untuk menghadiri KTT tersebut sebagai tamu.

Pemerintah Korea Selatan pada Selasa (23/3) mulai memvaksinasi hampir 300.000 orang di rumah sakit dan penghuni panti jompo yang berusia 65 atau lebih.

Sekitar 680.000 tenaga medis yang rentan terpapar COVID-19 dan orang yang sakit kritis juga telah divaksinasi sejak kampanye dimulai pada akhir Februari 2021, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA).

 

Vaksin AstraZeneca Sudah Didistribusikan ke 7 Provinsi

Melihat Petugas Medis di Korea Selatan Latihan Suntik Vaksin COVID-19
Botol kosong vaksin COVID-19 AstraZeneca terlihat selama sesi pelatihan cara memberikan suntikan vaksin COVID-19 di Asosiasi Perawat Korea di Seoul, Korea Selatan (17/2/2021). Korsel berencana memulai inokulasi virus COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca pada 26 Februari. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan vaksin Covid-19 dari Inggris, AstraZeneca telah didistribusikan ke tujuh provinsi untuk disuntikkan ke masyarakat. Adapun ketersediaan vaksin AstraZeneca di Tanah Air sebanyak 1,1 juta dosis.

"(Vaksin AstraZeneca) sudah didistribusikan ke 7 provinsi," ucap Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (23/3/2021). 

Ketujuh provinsi itu antara lain, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemudian, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, dan Maluku.

Hal ini sekaligus menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca. Jokowi menyampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menyatakan vaksin AstraZeneca halal dan thayyib.

Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 yang diperuntukkan bagi para tokoh agama dan petugas pelayan publik di Pendopo Kabupaten Jombang Jawa Timur, Senin 22 Maret 2021.

"Tadi pagi juga saya bertemu dengan para Kiai sepuh, para Kiai dari MUI Jawa Timur yang menyampaikan bahwa vaksin AstraZeneca bisa digunakan, halal dan thayyib," jelas Jokowi seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya