Liputan6.com, Tel Aviv - Partai Likud tempat Benjamin Netanyahu bernaung terancam kehilangan suara mayoritas. Berdasarkan hasil perhitungan pemilu Israel saat ini, Partai Likud berpotensi tak meraih 61 kursi di parlemen.
61 merupakan angka sakral di parlemen Israel (Knesset), sebab angka itu menjadi batas minimum partai berkuasa. Kini, Partai Likud mengaku siap berkoalisi dengan United Arab List yang berhaluan Islam.
Advertisement
Baca Juga
Anggota parlemen Partai Likuq, David Bitan, berkata partainya siap merangkul United Arab List agar blok pro-Netanyahu mencapai 60 kursi.
"Kami bisa bersama dengan United Arab List," ujar Bitan seperti dilansir Haaretz, Kamis (25/3/2021).
Bitan berkata koalisi dengan United Arab List tidak akan merugikan. Ia juga memuji ketua United Arab List, Mansour Abbas, karena partainya tetap sukses meski meninggalkan koalisi partai Arab (Join List).
"Ia melakukan sesuatu yang sulit dibayangkan akan terjadi. Ia meninggalkan Join List dan bergerak sendirian," ujarnya.
Berdasarkan perhitungan terkini, United Arab List kehilangan satu kursi di parlemen Israel, sehingga tinggal 3 kursi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Netanyahu Sempat Klaim Menang
Sebelumnya dilaporkan, Benjamin Netanyahu mengklaim kemenangan pada pemilu Israel yang digelar Selasa 23 Februari. Akan tetapi, hasil exit poll atau hitung cepat menunjukan bahwa Partai Likud berpotensi kehilangan mayoritas.
Berdasarkan laporan Deutsche Welle, Partai Likud awalnya diprediksi meraih antara 31 dan 33 kursi di parlemen Knesset. Sementara, partai oposisi Lapid Yesh Atid meraih 16 hingga 18 kursi.
Kini, hasil exit poll menunjukan bahwa kedua partai kurang lebih seimbang sehingga tidak ada mayoritas.
Naftali Bennett, mantan sekutu Netanyahu, berkata kemungkinan harus sengketa di pengadilan. Pengamat politik juga memperkirakan Netanyahu akan kesulitan membangun koalisi pemerintah.
Sebelumnya, Netanyahu sudah keburu mengklaim bahwa pemilu Israel merupakan "kemenangan besar" bagi sayap kanan.
"(Pemilih) memberikan kemenangan besar kepada sayap kanan dan Likut di bawah kepemimpinan saya," ujar Netanyahu di Facebook dan Twitter.
Netanyahu lantas tidak mengulang pernyataan kemenangannya di malam pemilu. Hasil pemilu diperkirakan baru keluar pada akhir pekan ini.
Advertisement