Indonesia dan Swedia Sepakat Perkuat Kerja Sama Ekonomi hingga Investasi

Indonesia dan Swedia sepakat memperkuat kerja sama bilateral.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Apr 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 13:59 WIB
Ilustrasi Bendera Swedia (iStockphoto via Google Images)
Ilustrasi Bendera Swedia (iStockphoto via Google Images)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Swedia sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang, termasuk ekonomi hingga investasi. 

Duta Besar RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia, Kamapradipta Isnomo dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia, Ann Linde membahas kerja sama ekonomi, peningkatan perdagangan dua arah, dan investasi.

“Terdapat banyak peluang untuk meningkatkan investasi dan perdagangan dua arah antara Indonesia dan Swedia. Sebagaimana disapmpaikan pada pembicaraan antara Presiden RI dan PM Swedia pada bulan November tahun lalu, kita harus meningkatkan kerja sama guna merealisasikan potensi yang ada secara penuh," ujar Dubes Isnomo terkait pentingnya Swedia sebagai mitra perdagangan dan investasi terbesar Indonesia di kawasan Nordik.

Dubes Isnomo juga memperkenalkan Indonesia Investment Authority (INA), Sovereign Wealth Fund pertama Indonesia yang bertanggung jawab mendukung pembangunan proyek infrastruktur vital di Indonesia.

Dubes Isnomo juga menggarisbawahi bahwa INA yang baru terbentuk dapat menjadi peluang untuk menjalin kerja sama ekonomi yang lebih kuat didukung dengan banyaknya perusahaan Swedia yang beroperasi di bidang infrastuktur dan telekomunikasi di Indonesia.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Hubungan Bilateral-Indonesia

Duta Besar RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia, Kamapradipta Isnomo.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia, Kamapradipta Isnomo. (Dok: Kemlu RI)

Menteri Luar Negeri Swedia, Ann Linde mengapresiasi hubungan baik di antara kedua negara dan menyampaikan pentingnya menjaga kerja sama sembari menyatakan, “Penting untuk melanjutkan kerja sama pada isu-isu multilateral seperti pertahanan dan keamanan serta perubahan iklim."

Menlu Linde juga menyebutkan tentang sistem bis yang ramah iklim di Swedia yang menjadi salah satu topik utama pada Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) Week, November lalu untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Menlu Linde dan Dubes Isnomo juga menyampaikan pandangan positif mereka tentang hubungan ASEAN-UE yang telah meningkat menjadi Kemitraan Strategis pada bulan Desember 2020.

Menlu Linde menggarisbawahi potensi besar di masing-masing organisasi regional, sementara Dubes Isnomo menyampaikan terima kasih atas dukungan Swedia terhadap progres perundingan Indonesia – EU CEPA.

Hubungan diplomatik Indonesia dan Swedia terbentuk pada tahun 1950.

Kedua negara merupakan pendukung multilateralisme dan berperan penting pada operasi penjaga perdamaian PBB, pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, pemajuan demokrasi dan kesetaraan gender; SDGs dan perubahan iklim.

Indonesia dan Swedia merupakan negara netral di mana parlemen kedua negara telah meratifikasi Perjanjian Kerja Sama Pertahanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya