Puluhan Jasad Terdampar di Tepi Sungai Gangga, Diduga Pasien COVID-19

Ditemukan puluhan jasad terdampar di tepi Sungai Gangga, yang diduga merupakan pasien COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Mei 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 06:31 WIB
Puluhan juta umat Hindu berkumpul di Festival Kumbh Mela yang digelar di tepi Sungai Gangga, India, selama 48 hari (AP Photo)
Puluhan juta umat Hindu berkumpul di Festival Kumbh Mela yang digelar di tepi Sungai Gangga, India, selama 48 hari (AP Photo)

Liputan6.com, New Delhi - Sedikitnya 40 jasad telah terdampar di tepi sungai Gangga di India utara, kata para pejabat. Laporan menyatakan bahwa jasad itu ditemukan di dekat perbatasan antara negara bagian Bihar dan Uttar Pradesh.

Hingga kini, masih belum jelas bagaimana jenazah itu bisa berada di sana, tetapi laporan media lokal menunjukkan bahwa mereka mungkin adalah korban COVID-19.

Mengutip BBC, Selasa (11/5/2021), beberapa laporan media mengatakan sebanyak 100 jasad telah ditemukan, dan kondisi mereka menunjukkan bahwa mereka mungkin berada di sungai selama beberapa hari.

"Ada kemungkinan jasad-jasad ini telah keluar dari Uttar Pradesh," kata seorang pejabat setempat, Ashok Kumar, kepada BBC setelah menanyai penduduk setempat. Dia mengatakan jenazahnya akan dikuburkan atau dikremasi.

Para pejabat mengatakan tubuh-tubuh itu tampak membengkak dan terbakar sebagian, dan mereka mungkin berakhir di sungai sebagai bagian dari praktik mengkremasi korban virus corona di sepanjang sungai Gangga di Uttar Pradesh, saluran berita NDTV India melaporkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Kekurangan Biaya untuk Kremasi

Situasi Covid-19 Memburuk di Nepal
Pria Nepal mengkremasi jenazah korban COVID-19 sementara yang lain memperluas krematorium saat jumlah kematian meningkat di dekat kuil Pashupatinath di Kathmandu, Rabu (5/5/2021). Nepal kewalahan oleh lonjakan Covid-19 ketika wabah India menyebar ke seluruh Asia Selatan. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Beberapa penduduk lokal dan jurnalis mengatakan kepada BBC Hindi bahwa kekurangan kayu untuk kremasi dan meningkatnya biaya yang terkait dengan pemakaman membuat beberapa keluarga tidak punya pilihan selain meletakkan jenazah orang-orang terkasih yang telah meninggal akibat virus corona langsung ke sungai.

Penduduk setempat, Chandra Mohan berkata: "Rumah sakit swasta menjarah orang. Orang biasa tidak memiliki uang untuk membayar seorang pendeta dan menghabiskan lebih banyak uang untuk kremasi di tepi sungai. Mereka meminta 2.000 rupee (Rp 386.000) hanya untuk mendapatkan jenazah keluar dari ambulans. Sungai telah menjadi jalan terakhir mereka sehingga orang-orang membenamkan jasad di sungai."

Uttar Pradesh adalah negara bagian terpadat di India.

Gelombang kedua virus corona menyerang beberapa bagian India, dengan kematian meningkat secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir. 

Sebagian besar krematorium di negara itu kehabisan ruang.

Negara ini sekarang menjadi episentrum pandemi global. India telah mencatat lebih dari 22,6 juta kasus virus corona dan 246.116 kematian terkait COVID-19 sejak dimulainya pandemi, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Namun para ahli percaya jumlah kematian sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Infografis Varian B117 Covid-19 Seperti di India Sudah Masuk Indonesia:

Infografis Varian B117 Covid-19 Seperti di India Sudah Masuk Indonesia
Infografis Varian B117 Covid-19 Seperti di India Sudah Masuk Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya