Pertempuran di Kongo Tewaskan 10 Orang dan Akibatkan Rumah Sakit Terbakar

Pertempuran yang terjadi di Kongo mengakibatkan 10 orang tewas.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 09 Jun 2021, 06:51 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2021, 05:37 WIB
Bendera Kongo
Foto: shutterstock

Liputan6.com, Jakarta - Sepuluh warga sipil tewas dan sebuah rumah sakit terbakar di Republik Demokratik Kongo yang bermasalah selama pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata.

Dilansir AFP, Rabu (9/6/2021), Monitor Pelacak Keamanan Kivu (KST) mengatakan di Twitter bahwa mereka telah memperbarui jumlah kematian akibat serangan pada hari Senin di desa Boga, provinsi Ituri menjadi 10 orang "setelah penemuan lima jasad tambahan".

"Rumah sakit dibakar dan sebuah makam dirusak di katedral," tambah kelompok itu sambil mengatakan bahwa dua penyerang tewas dalam pertempuran dengan angkatan bersenjata Kongo dan penjaga perdamaian PBB.

Doctors Without Borders (MSF) sebelumnya mengatakan bahwa rumah sakit umum yang didukungnya di Boga di provinsi Ituri "sengaja menjadi sasaran serangan brutal" pada Senin (7/6). 

Rumah sakit itu adalah "struktur terakhir di daerah itu yang memberikan perawatan kepada orang-orang," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Apotek dan toko obat dijarah, unit perawatan intensif dibakar dan bangunan lain dijarah."

Serangan Kelompok Bersenjata

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

MSF mengatakan mereka hanya mengetahui sedikit latar belakang dari para penyerang atau mengapa mereka menargetkan rumah sakit.

Tetapi tentara menyalahkan milisi terkenal, Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), yang pada 31 Mei lalu membantai 57 orang di daerah itu.

Sembilan anak yang dirawat di layanan pediatrik dan dua pasien dewasa sedang menunggu transfer ke rumah sakit lain, kata MSF.

Kabimba Zitono, kepala wilayah administrasi Rubingo, mengatakan setidaknya empat warga sipil tewas, dan gereja di Boga serta rumah sakit telah dibakar.

Para penyerang tak dikenal diyakini bersembunyi di desa tetangga, katanya kepada AFP.

Tentara mengatakan ADF, yang disalahkan karena membantai ratusan orang tahun ini, membakar rumah sakit saat mundur dari pasukan pemerintah.

ADF adalah kelompok yang paling mematikan dari sejumlah milisi bersenjata yang berkeliaran di Republik Demokratik Kongo timur yang kaya akan sumber daya mineral.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya