Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris berada di bawah tekanan untuk mengunjungi perbatasan AS-Meksiko saat dia menargetkan imigrasi ilegal pada perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri.
Mengutip BBC, Rabu (9/6/2021), Harris ditanyai mengapa dia tidak pergi ke perbatasan selatan AS.
Advertisement
Sementara itu, anggota partai Demokratnya sendiri menyerang Harris karena menasihati dan menentang imigrasi ilegal.
Sekitar 178.000 migran tidak berdokumen tiba di perbatasan April ini, jumlah tertinggi dalam lebih dari dua dekade.
Staf wakil presiden awalnya mengatakan perbatasan adalah bagian dari portofolio Harris ketika Presiden AS Joe Biden menugaskannya pada Maret untuk membendung migrasi dari Amerika Latin. Tetapi para pembantunya baru-baru ini berusaha menjauhkannya dari krisis politik.
Tak Kunjungi Perbatasan
Harris berulang kali menepis pertanyaan tentang mengapa dia tidak pergi ke perbatasan saat berbicara kepada wartawan pada hari Selasa di Meksiko.
"Akan sangat mudah untuk mengatakan," katanya, "kita akan melakukan perjalanan ke satu tempat dan karena itu diselesaikan. Saya tidak berpikir ada yang berpikir bahwa itu akan menjadi solusi."
Ketika terus ditanya mengapa dia tidak mengunjungi perbatasan, Harris mengatakan dia melakukannya ketika dia menjadi senator untuk California.
Pernyataan Harris datang pada akhir kunjungan dua hari ke Guatemala dan Meksiko, di mana dia bertemu dengan para pemimpin kedua negara dalam upaya untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan membantu mengatasi migrasi tidak berdokumen ke AS.Â
Mengakhiri perjalanannya pada hari Selasa, Harris bertemu secara pribadi dengan Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador selama lebih dari satu jam, kata pembantu wakil presiden. Belum diketahui jelas apakah Harris mendorong presiden Meksiko untuk berbuat lebih banyak untuk menahan para migran dalam perjalanan ke AS.Â
López Obrador, seorang pemimpin sayap kiri, sebelumnya menyalahkan pemerintahan Biden karena menyebabkan lonjakan rekor migrasi tidak berdokumen.Â
Advertisement