83 Persen Kasus COVID-19 di AS Akibat Varian Delta

Laporan CDC tentang COVID-19 varian Delta cukup mengkhawatirkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 08:30 WIB
Jutaan Warga AS Bepergian untuk Thanksgiving
Seorang perempuan dengan jas hujan sekali pakai menaiki eskalator di Bandara Internasional Los Angeles di Los Angeles, California, 23 November 2020. Menjelang Thanksgiving, Pusat Pengendalian Penyakit mengimbau agar orang Amerika tak bepergian di tengah lonjakan Covid-19 di AS. (AP Photo/Jae C. Hong

Liputan6.com, Washington, DC - Varian Delta kini sudah dominan di Amerika Serikat (AS). Sudah lebih dari 80 persen kasus COVID-19 berasal dari varian tersebut. 

Dilaporkan VOA Indonesia, Rabu (21/7/2021), pemimpin CDC menyatakan kasus virus corona varian delta terus mengalami lonjakan dan mencapai sekitar 83 persen dari infeksi COVID-19 di AS.

Ini merupakan peningkatan dramatis daridua minggu yang lalu, ketika varian delta itu mencapai sekitar 50 persen dari kasus virus corona yang memiliki urutan genetik.

"Cara terbaik untuk mencegah penyebaran varian COVID-19 adalah mencegah penyebaran penyakit itu. Vaksinasi merupakan alat paling ampuh yang kita miliki," kata Dr. Rochelle Walensky, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pada sebuah sidang dengar di Senat AS hari Selasa (20/7).

Varian delta merupakan hasil dari mutasi virus corona, serta lebih mudah menyebar dibandingkan varian lainnya. Varian ini pertama kali terdeteksi di India namun sekarang telah diidentifikasi di seluruh dunia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Varian Delta COVID-19 Bukan Lelucon

Wapres AS Kamala Harris di Guatemala.
Wapres AS Kamala Harris di Guatemala. Dok: White House

Sebelumnya, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menegaskan agar masyarakat tidak main-main dalam menyikap varian COVID-19 delta. Ia pun meminta rakyat agar segera divaksin. 

"Varian Delta bukanlah lelucon. Segeralah divaksin," ujar Wapres Kamala Harris mealui Twitter, dikutip Senin (19/7). 

Kamala Harris telah disuntik vaksin Moderna pada awal 2021. Namun, kemarin ia sempat bertemu sekelompok anggota dewan dari Texas yang kabur ke Washington DC karena ingin menggagalkan voting RUU pencoblosan di Texas. 

Hingga Rabu ini, sudah ada enam dari anggota dewan itu ternyata dilaporkan positif COVID-19. Wapres Kamala sudah tes COVID-19 dan hasilnya negatif.

 

Infografis COVID-19:

Infografis 11 Aplikasi untuk Konsultasi Online dan Obat Gratis Pasien Isolasi Mandiri Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 11 Aplikasi untuk Konsultasi Online dan Obat Gratis Pasien Isolasi Mandiri Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya