Liputan6.com, Jenewa - Remaja Jepang dari Hiroshima tampil di konferensi PBB secara virtual untuk meminta dunia agar bebas senjata nuklir. Ia merupakan cucu dari korban serangan bom atom Hiroshima-Nagasaki.
Siswi SMA bernama Rio Sasaki itu membahas rasa sakit fisik dan psikologis yang dirasakan neneknya sebagai korban senjata nuklir. Sebagai generasi muda, ia ingin mendorong agar senjata nuklir tak ada lagi di dunia.
Advertisement
"Kita harus mengambil langkah besar menuju eliminasi total senjata-senjata nuklir," ujar Rio, seperti dilaporkan Kyodo, Jumat (13/8/2021).
Rio yang masih berusia 18 tahun itu tidak sendirian. Ia tampil bersama remaja dari Kanada dan Vietnam yang memiliki aspirasi serupa.
"Saya harap dunia merespons ajakan kami," kata Rio.
Perwakilan Tinggi PBB untuk Urusan Pelucutan Senjata, Izumi Nakamitsu, memberi sambutan sebelum para remaja ini menyampaikan pandangan mereka.
Izumi mengingatkan bahwa 40 persen warga dunia berusia di bawah 25 tahun dan para pemuda bisa membawa perubahan positif bagi dunia dalam isu pelucutan senjata.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelucutan Senjata
Para remaja yang tampil di PBB secara virtual itu tergabung dalam kelompok remaja SMA yang tiap tahun dipilih untuk mengirimkan pesan terkait nuklir.
Biasanya mereka berbicara di markas PBB di Eropa yang berlokasi di Jenewa, kemudian mengirimkan tanda tangan agar senjata nuklir dimusnahkan.
Namun, tahun ini mereka tak bisa pergi ke Jenewa akibat COVID-19.
Agustus 2021 juga menandakan 76 tahun setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir di Jepang. Serangan AS itu mengakhiri perlawanan Kekaisaran Jepang di Perang Dunia II.
Advertisement