Perempuan Afghanistan Melahirkan di Pesawat Militer AS, Tak Lama Usai Mendarat di Jerman

Tidak lama setelah tiba dengan penerbangan evakuasi ke Jerman, seorang perempuan Afghanistan melahirkan di pesawat militer AS.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Agu 2021, 05:51 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2021, 05:30 WIB
Antrean Warga Afghanistan untuk Kabur dengan Pesawat AS
Orang-orang Afghanistan mengantre dan menaiki pesawat militer AS untuk meninggalkan Afghanistan, di bandara militer di Kabul, Kamis (19/8/2021). Ribuan orang berlomba-lomba melarikan diri dari Afghanistan setelah pasukan Taliban berhasil merebut pemerintahan negara itu. (Shakib RAHMANI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan Afghanistan melahirkan bayinya di pesawat militer AS - tak lama setelah tiba dengan penerbangan evakuasi ke Jerman.

Lahirnya bayi perempuan tersebut diungkapkan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat dalam sebuah postingan di Twitter pada Minggu (22/8).

Selama penerbangan dari pangkalan di Timur Tengah, sang ibu mulai dalam kondisi harus melahirkan dan mengalami komplikasi, kata Angkatan Udara AS, seperti dikutip dari AFP, Senin (23/8/2021).

"Komandan pesawat memutuskan untuk turun di ketinggian untuk meningkatkan tekanan udara di pesawat, yang membantu menstabilkan dan menyelamatkan nyawa sang ibu," kata Komando Mobilitas Udara AS di Twitter.

Segera setelah mendarat di pangkalan Ramstein, petugas medis militer AS membantu sang ibu melahirkan bayinya di ruang kargo pesawat.

Ibu dan anak tersebut kemudian dipindahkan ke fasilitas medis terdekat "dan dalam kondisi baik", terang militer AS.

Rekaman video yang dirilis oleh militer AS menunjukkan seorang ibu tampak berbaring di tandu yang dibawa dari pesawat oleh sejumlah tentara di pangkalan udara di barat daya Jerman.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jerman Bantu AS Dalam Proses Evakuasi Warga Afghanistan

Saat Anak-Anak Afghanistan Dititip ke Tentara AS
Seorang Marinir dengan Satuan Tugas Udara-Tanah Laut Tujuan Khusus-Komando Pusat Respons Krisis (SPMAGTF-CR-CC) bermain dengan anak-anak yang menunggu untuk diproses selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul , Afghanistan (20/8/2021). (Sgt. Samuel Ruiz/U.S. Marine Corps via AP)

Sepekan setelah Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan, operasi evakuasi dari negara-negara asing berlanjut di bawah kondisi ekstrim yang ditandai dengan kepanikan dan keputusasaan di bandara Kabul.

Sejak 14 Agustus 2021, sekitar 17.000 orang telah dievakuasi oleh AS, termasuk 2.500 warga Amerika, menurut keterangan dari pemerintah AS sebelumnya.

AS mendapat lampu hijau dari Jerman untuk membawa beberapa pengungsi ke wilayah mereka, di mana Jerman memiliki sejumlah pangkalan udara.

Sekitar 1.150 orang mendarat di pangkalan Ramstein pada Sabtu (21/8) di mana mereka diperkirakan akan berangkat ke AS dalam beberapa hari, menurut seorang juru bicara di pangkalan tersebut.

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya