Brunei Darussalam Lapor Kematian Akibat COVID-19 Pertama Dalam Setahun

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, Brunei Darussalam melaporkan dua kematian baru akibat COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Agu 2021, 11:05 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2021, 10:50 WIB
Pekerja mengenakan APD melakukan semprotan desinfektan di sebuah masjid di Bandar Seri Begawan, Brunei. (AFP)
Pekerja mengenakan APD melakukan semprotan desinfektan di sebuah masjid di Bandar Seri Begawan, Brunei. (AFP)

Liputan6.com, Bandar Seri Begawan - Brunei Darussalam melaporkan dua kematian baru akibat Virus Corona COVID-19 pada Selasa, 24 Agustus 2021.

Kematian itu merupakan kematian pertama akibat COVID-19 di Brunei dalam lebih dari setahun.

Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (25/8/2021), kematian tersebut terjadi pada seorang perempuan lansia berusia 85 tahun dan seorang pria lansia berusia 69 tahun - keduanya warga Brunei

Kementerian Kesehatan Brunei menerangkan, mereka meninggal setelah tertular infeksi paru-paru usai masuk ke pusat karantina COVID-19 bulan ini.

Penambahan itu menjadikan total kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Brunei sebanyak 5 orang.

Brunei, negara bagi sekitar 450.000 penduduknya terakhir kali melaporkan kematian terkait COVID-19 pada Juni 2020.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Brunei Berlakukan Pembatasan untuk Pencegahanan COVID-19 pada Agustus 2021

FOTO: Tim Ambulans Senegal Berjuang di Tengah Gelombang Ketiga Covid-19
Petugas kesehatan membantu pasien COVID-19 berusia 48 tahun setelah dipindahkan ke unit perawatan intensif di University Hospital Center of Fann di Dakar, pada 6 Agustus 2021. Longsoran kasus datang saat Senegal menghadapi gelombang ketiga dengan kedatangan varian delta. (AP Photo/Leo Correa)

Brunei memperkenalkan pembatasan baru pada Agustus 2021, setelah melihat infeksi lokal COVID-19 pertamanya dalam 15 bulan.

Otoritas di sana telah menutup bioskop dan tempat ibadah, melarang makan di restoran dan melarang warga meninggalkan rumah mereka kecuali untuk keperluan mendesak.

Pada Selasa 24 Agustus, Brunei melaporkan 110 kasus baru COVID-19 menjadikan total infeksi di negara itu sebanyak 1.983 sejak awal pandemi.

Wabah COVID-19 di Brunei tergolong kecil dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara, yang berjuang melawan gelombang penularan yang ganas yang didorong oleh Virus Corona Varian Delta.

Infografis Beda Bahaya COVID-19 Varian Delta dengan Delta Plus

Infografis Beda Bahaya Covid-19 Varian Delta dengan Delta Plus
Infografis Beda Bahaya COVID-19 Varian Delta dengan Delta Plus (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya