Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus pada Minggu (5/9) mendorong negara-negara di dunia untuk menampung pengungsi Afghanistan yang mencari kehidupan baru pasca pengambilalihan negara itu oleh Taliban pada 15 Agustus lalu.
"Di saat-saat penuh gejolak ini, di mana warga Afghanistan mencari perlindungan, saya berdoa untuk mereka yang paling rentan, saya berdoa akan banyak negara menyambut dan melindungi semua orang yang mencari kehidupan baru," kata Sri Paus.
Baca Juga
Dalam misa Minggu, Paus juga mendoakan warga Afghanistan yang mengungsi di dalam negara itu sendiri, agar mereka mendapatkan perlindungan dan bantuan, demikian dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (7/9/2021).
Advertisement
Paus tidak menyebut Taliban dan kebijakan mereka, tetapi menambahkan "semoga anak-anak muda Afghanistan dapat menerima pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan manusia."
Paus juga menyampaikan doa bagi mereka yang terdampak Badai Ida di Amerika Serikat dan bagi warga Yahudi yang akan merayakan Tahun Baru Rosh Hashanah minggu depan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kabar Terbaru dari Afghanistan
Taliban telah menguasai Provinsi Panjshir sepenuhnya, daerah terakhir di Afghanistan yang dikuasai oleh pasukan perlawanan, kata juru bicara kelompok militan itu, Zabihullah Mujahid, Senin (6/9).
Gambar-gambar di media sosial menunjukkan anggota Taliban berdiri di depan gerbang kompleks gubernur provinsi Panjshir.
Melansir Channel News Asia, masih tidak ada kabar langsung dari Ahmad Massoud, pemimpin kelompok oposisi yang melawan pasukan Taliban.
Sebelumnya, lembah Panjshir merupakan satu-satunya wilayah Afghanistan yang tidak dikuasai oleh Taliban.Â
Lembah Panjshir, lembah di Afghanistan timur yang telah menjadi rumah bagi Front Perlawanan Nasional (NRF), sebuah kelompok multi-etnis yang terdiri dari milisi dan mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan, yang dilaporkan berjumlah ribuan.
Kelompok militan Taliban telah mendorong gagasan bahwa "Imarah Islam Afghanistan adalah rumah bagi semua warga Afghanistan" milik Taliban.
Perlawanan Lembah Panjshir - tepat di ambang pintu ibu kota - merupakan pukulan bagi citra persatuan ini.Â
Di media sosial, tagar yang menyuarakan dukungan untuk perlawanan mulai bermunculan.
Taliban dan NRF telah bernegosiasi, tetapi meskipun kedua belah pihak mengatakan mereka ingin menghindari perang, belum ada penyelesaian yang tercapai, dan tampaknya pembicaraan telah membuka jalan untuk pertempuran terbuka.
Advertisement